SERAYUNEWS – Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Banyumas, Kamis (8/5/2025).
Setelah membuka acara Entrepreneur Hub Terpadu Banyumas 2025, di Kampus Unsoed, Wamen langsung menuju ke ke Desa Kemutug Kidul, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.
Desa tersebut merupakan desa yang menjadi sentra produksi kerajinan berbahan bambu di Kabupaten Banyumas. Mulai dari meja, kursi, sampai tempat tidur. Ada juga barang-barang kecil seperti gelas, sendok, sampai merchandise.
Produksi berbagai produk dengan bahan bambu sudah menjadi usaha turun-temurun bagi warga Kemutug Kidul. Pemasaran produknya sudah menembus berbagai wilayah di tanah air.
Kepala Desa Kemutug Kidul, Kardi Daryanto, menyampaikan di desanya terdapat sekitar 15 perajin aktif yang bergerak di bidang kerajinan bambu. Setiap perajin mempekerjakan lima hingga enam orang warga sekitar.
“Mereka membuat berbagai produk seperti kursi malas, gelas, dan piring berbahan dasar bambu. Kegiatan ini sudah berjalan cukup lama dan menjadi salah satu sumber penghidupan masyarakat,” kata Kardi.
Meskipun penjualan relatif stabil, namun para perajin masih menghadapi kendala permodalan. Maka dari itu, Kades Kardi, mewakili warganya, meminta dukungan pemerintah untuk bantuan permodalan.
Salah satu perajin, Rahmanto, berkesempatan dialog dengan Wamen. Dia menyampaikan bahwa dia mempekerjakan enam orang tenaga kerja. Ia berharap bantuan pemerintah bisa memperluas kapasitas produksinya.
Dalam sehari satu pekerja bisa membuat kursi malas sekitar 6 unit. Untuk penjualan dia banyak pesanan di luar provinsi.
Wamen Helvi menyambut baik aspirasi yang disampaikan dan mendorong pemerintah desa maupun kelompok perajin untuk segera mengajukan proposal secara resmi.
“Silakan ajukan permohonan bantuan permodalan melalui jalur yang tersedia. Pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UMKM akan terus mendorong pembiayaan bagi usaha mikro yang memiliki potensi seperti di Kemutug Kidul ini,” kata dia.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat untuk memperkuat sektor UMKM berbasis potensi lokal, sekaligus mendukung pemberdayaan ekonomi desa melalui industri kreatif dan ramah lingkungan seperti kerajinan bambu.