Purbalingga, serayunews.com
Pemandangan berbeda di kawasan lingkar Alun-alun Purbalingga. Pagi hari sudah berjejer rapi seperangkat alat gamelan, jaranan atau kuda lumping, juga tertumpuk rapi di sampingnya.
Tak ada sinden berkebaya dan bergelung, tak ada juga dalang mengenakan beskap lengkap dengan blangkon. Sejumlah polisi wanita (Polwan) memainkan gamelan dan ada juga polisi yang memerankan diri sebagai dalangnya.
Sementara Kasat Lantas Polres Purbalingga, sudah bersiap dengan kuda lumpingnya. Bersama sejumlah Polwan lainnya, AKP Rizky Widya Pratomo, berjoget mengikuti irama gending.
Tidak ada jantur atau kesurupan, pada kesenian kuda lumping saat itu. Acara tersebut, merupakan kegiatan sosialisasi Satlantas Polres Purbalingga.
AKP Rizky mengatakan, dalam rangka mengampanyekan keselamatan berlalu lintas, Satlantas Polres Purbalingga menggelar pembinaan dan penyuluhan (Binluh) saat Car Free Day, di jalan lingkar Alun-alun Purbalingga.
Mengusung tema Art Policing, penyampaian Binluh kepada masyarakat melalui pendekatan seni, budaya, dan pariwisata. Di lokasi Car Free Day, ada pertunjukan Wayang Bawor, Kuda Lumping, Senam Aerobik, Pameran Foto, dan sejumlah kegiatan lain.
“Ini merupakan salah satu metode pendekatan Polri melalui seni dan budaya. Kami menggandeng dan melibatkan masyarakat dari berbagai komunitas seni dan budaya dalam kegiatan ini,” kata dia.
Dalam kegiatan itu, ada pertunjukan wayang bawor, kuda lumping, dan senam aerobik. Pihaknya menghadirkan juga pelatihan safety riding bagi pengunjung, termasuk pameran foto kegiatan Satlantas Polres Purbalingga selama ini.
“Kami juga tampilkan polisi cilik binaan Satlantas Polres Purbalingga dalam kegiatan ini,” ujarnya.
Kasat Lantas berharap, dengan kegiatan tersebut, masyarakat lebih mudah menerima Binluh tertib berlalu lintas. Sehingga dapat mengajak masyarakat untuk tertib berlalu lintas. Tujuannya, bisa menurunkan angka pelanggaran maupun fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.