Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap Imam Tobroni berharap kepada masyarakat agar menjaga ukhuwah islamiyyah dan menghargai perbedaan jika pentapan awal Ramadan ada yang berbeda.
Menurutnya, perbedaan awal puasa Ramadan dimungkinkan terjadi, seperti Muhammadiyah yang menetapkan awal puasa pada tanggal 2 April 2022. Sedangkan pemerintah melaksanakan sidang isbat pada tanggal 1 April malam, namun dimungkinkan belum rukyatul hilal, sehingga awal puasanya sesudah bulan Sa’ban digenapkan (awal puasa tanggal 3 April).
“Kemungkinan itu ya secara perhitungan hisab itu, karena tanggal 1 April malam itu belum bisa di rukyah, kalau hisab itu kan pakai wujudul hilal, di manapun hilal itu wujud berapa pun derajadnya belum dilihat sama sekalipun boleh berpuasa, Itu perbedaan di situ, Itu yang sudah ditetapkan oleh Muhammadiyah untuk melaksanakan awal puasa,” ujar Imam Tobroni, Kamis (24/03/2022).
Meski dimungkinkan ada perbedaan penetapan awal puasanya, Imam mengatakan hal ini sudah biasa terjadi di Cilacap bahkan di Indonesia. Sehingga ia berharap masyarakat tetap saling menghargai perbedaan tersebut.
“Tapi bagi kita khususnya di Cilacap sudah biasa seperti itu, apa lagi di Indonesia sudah biasa melaksanakan waktu yang berbeda. Jadi harapan kita tetap menghargai ukhuwah islamiyah menghargai perbedaan, dan menghormati sesuatu yang menjadi pemahaman keyakinan dengan yang lain,” ujarnya.
Seperti diketahui, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Penetapan itu berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Ketentuan tersebut tertuang di dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H.