
SERAYUNEWS- Menjelang pelaksanaan Operasi Lilin Candi 2025, Kapolres Wonosobo AKBP M. Kasim Kabar Bantilan, turun langsung ke lapangan untuk memastikan kesiapan pengamanan ibadah Natal di sejumlah gereja wilayah Kecamatan Wonosobo, Selasa (16/12/2025).
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Polres Wonosobo dalam menjamin keamanan dan kenyamanan umat Kristiani selama rangkaian perayaan Natal dan Tahun Baru.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolres Wonosobo bersama jajaran pejabat utama (PJU) Polres Wonosobo mendatangi beberapa gereja, di antaranya Gereja Santo Paulus, GPdI Jalan Soekarno Hatta, Gereja Pantekosta Gunung Hermon Jolontoro, Gereja Kristen Jawa (GKJ), dan Gereja Kristen Indonesia (GKI).
Kapolres mengecek langsung kondisi sarana prasarana, lingkungan sekitar tempat ibadah, serta berkoordinasi dengan pengurus gereja terkait jadwal dan rangkaian ibadah Natal. Koordinasi ini bertujuan menyusun pola pengamanan yang efektif dan tepat sasaran.
“Pengecekan ini kami lakukan agar umat Kristiani dapat melaksanakan ibadah dengan aman, tenang, dan damai,” tegas AKBP M. Kasim Kabar Bantilan.
Kehadiran Kapolres dan jajaran PJU Polres Wonosobo disambut positif oleh para pendeta, romo, dan pengurus gereja. Sinergi yang terbangun diharapkan mampu menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap kondusif selama Operasi Lilin Candi 2025 berlangsung.
Koordinasi ini sekaligus menjadi bentuk pendekatan humanis kepolisian dalam menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Wonosobo.
Selain fokus pada pengamanan eksternal, Polres Wonosobo juga memperkuat pengawasan internal. Seksi Profesi dan Pengamanan (Sipropam) menggelar kegiatan penegakan ketertiban dan disiplin (Gaktibplin) terhadap seluruh personel, Senin (15/12/2025).
Kegiatan dipimpin langsung oleh Kasi Propam Polres Wonosobo, Ipda Rahmad Sujaka, dan dilaksanakan di halaman Mapolres Wonosobo sejak pukul 07.15 WIB.
Rangkaian Gaktibplin diawali dengan pemeriksaan kendaraan bermotor personel. Setelah apel pagi, Sipropam melanjutkan pemeriksaan sikap tampang, kelengkapan gampol, serta surat nyata diri. Kegiatan kemudian ditutup dengan tes urine sebagai langkah deteksi dini penyalahgunaan narkoba.
“Kami ingin memastikan seluruh personel siap dan tertib sebelum memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Ipda Rahmad Sujaka.
Dari hasil pemeriksaan, Sipropam menemukan 10 pelanggaran, terdiri dari tiga pelanggaran sikap tampang, enam pelanggaran surat nyata diri, dan satu pelanggaran penggunaan gampol.
Meski demikian, hasil tes urine terhadap 20 personel menunjukkan nihil penyalahgunaan narkoba.
Sipropam langsung memberikan tindakan disiplin sesuai ketentuan yang berlaku serta mengingatkan seluruh personel untuk menjaga profesionalisme, khususnya menjelang operasi kepolisian berskala besar.