Advertisement
Advertisement
Purbalingga, serayunews.com
Ketua penulis perempuan Windu Setianingsih menyampaikan, peluncuran buku tersebut bertujuan memperingati Hari Jadi Purbalingga ke-191. Penulis perempuan Purbalingga dihimpun mulai tahun 2020. Berawal dari Katasapa besutan Ryan Rachman yang kemudian membentuk penulis perempuan Purbalingga.
“Penulis perempuan Purbalingga berlatar belakang lahir, tinggal atau pernah tinggal di Purbalingga,” katanya, usai acara peluncuran di Braling Hotel, Minggu siang.
Pihaknya juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ryan Rachman dan Katasapanya. Sebab dalam perjalanan sampai terbitnya buku ini, terus mendapatkan dukungan.
“Di tahun 2020 baru ada sekitar 21 penulis perempuan dan sekarang sudah ada 45 orang,” katanya.
Diketahui, buku antologi puisi Potret Diri ini bukan yang pertama. Kelompok ini sebelumnya juga meluncurkan karya berjudul ‘Kidung Ibu’, saat peringatan hari ibu.
Indra Devandra, dari SIP publishing, penerbit yang mencetak dan menerbitkan Antologi Puisi takjub akan karya-karya penulis perempuan Purbalingga. SIP publishing merasa terhormat bisa menjadi bagian dari sejarah untuk ikut menerbitkan karya penulis perempuan Purbalingga.
“Ini adalah sebuah kehormatan bagi kami. Untuk ikut menjadi saksi sejarah dalam penerbitan buku ini,” kata Indra.
Hadir dalam kesempatan tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga, Imam Wahyudi yang mengatakan bahwa sastra bisa bisa menjadi gambaran kondisi sebuah peradaban atau masyarakat. Menurutnya, tidak ada peradaban yang bisa diubah maju tanpa karya sastra.
“Sastra bisa menjadi gambaran kondisi masyarakat beserta dinamikanya. Chairil Anwar, Taufik Ismail, dan lainnya bisa menjadi gambaran kondisi sosial budaya masyarakat pada waktu itu,” katanya
Imam menambahkan, dirinya banyak mengikuti perkembangan sastra termasuk di wilayah Banyumas. Dalam kesempatan tersebut imam menuturkan bahwa koleksi bukunya di rumah mencapai lebih dari 2000 buku dari segala genre mulai dari sejarah, ilmiah bahkan sastra.
“Saya mengoleksi semua karya Pramoedya Ananta Toer. Bahkan saya mengikuti buku babad Banyumas hingga 12 jilid,” ujarnya.
Imam mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga mengapresiasi penulis perempuan Purbalingga yang telah meluncurkan dua seri buku Antologi Puisi. Tahun 2020 dan 2021 ini, peluncuran tersebut menjadi bukti eksistensi penulis khususnya perempuan di Kabupaten Purbalingga.
“Kami atas nama pemerintah Kabupaten Purbalingga menyampaikan apresiasi kepada para penulis perempuan Purbalingga yang telah meluncurkan dua seri buku. Semoga akan terus eksis menelurkan karyanya,” kata Imam.