Meningkatnya angka kematian pasien positif Covid-19, membuat pesanan peti jenazah di Kabupaten Banyumas juga mengalami peningkatan yang cukup dratis. Jika sebelumnya pesanan hanya 20 peti dalam satu bulan, sekarang meningkat menjadi kisaran 150 peti per bulannya.
Pemilik Toko Bunga Rina yang juga memproduksi peti jenazah di Kelurahan Purwokerto Kidul, Kabupaten Banyumas, Rinto mengatakan, peningkatan permintaan peti jenazah ini mulai terjadi pada bulan November 2020 atau sekitar tiga bulan lalu. Sebagian besar pesanan dari rumah sakit dan ada beberapa yang dari faskes kesehatan lainnya.
“Sejak bulan November kemarin mulai naik permintaan peti jenazah, rata-rata sampai 150 peti per bulan. Padahal sebelumnya, walaupun sudah masuk pandemi Covid-19, pemesanan peti jenazah masih pada kisaran 10 hingga 20 peti per bulan,” kata Rinto, Selasa (26/1/2021).
Untuk memenuhi permintaan tersebut, ia harus mendatangkan beberapa peti jenazah dari kota lain, seperti Jepara. Sebab, untuk memproduksi sendiri sangat tidak mungkin. Selain karena keterbatasan tenaga untuk membuat peti jenazah, kayu sebagai bahan baku juga persediannya tidak mencukupi.
“Kita pesan dari Jepara, biasa tiga hari sekali mereka kirim barang ke sini,” tuturnya.
Peti jenazah tersebut terbuat dari kayu durian dan di dalamnya diberikan lapisan plastik yang cukup tebal. Harga satu peti jenazah kisaran Rp 1,6 juta per buah. Harga tersebut sudah termasuk dengan pembayaran jasa pengiriman ke lokasi serta pemulasaran jenazah oleh pegawainya.
Salah satu pekerja di Toko Bunga Rina, Suyono mengatakan, ia dan beberapa pekerja lainnya seringkali harus lembur untuk memenuhi pemesanan peti jenazah. Ia bertugas untuk mengecat peti jenazah serta melapisi peti dengan plastik. Saat mengirimkan peti jenazah ke rumah sakit, ia juga bertugas untuk melakukan pemulasaran jenazah.
Rumah sakit yang sering memesan peti penazah antara lain Rumah Sakit Hermina, RS Ananda serta Rumah Sakit Margono Soekardjo (RMSM) Purwokerto.
“Yang paling banyak memesan peti jenazah itu Rumah Sakit Margono,” katanya.