SERAYUNEWS – Dalam tradisi Gereja Katolik, Perayaan Ekaristi merupakan sakramen yang sangat sakral.
Salah satu momen penting dalam perayaan ini adalah penerimaan Hosti Kudus, yang diyakini sebagai Tubuh Kristus.
Namun, tidak semua umat yang hadir dalam Misa diperbolehkan menerima Hosti, terutama mereka yang masih dalam tahap katekumenat. Mengapa demikian? Berikut penjelasannya.
Katekumen adalah seseorang yang sedang menjalani masa persiapan untuk menjadi anggota penuh Gereja Katolik melalui Sakramen Baptis.
Proses ini melibatkan pembelajaran iman, pendalaman spiritual, dan partisipasi dalam kehidupan komunitas gerejawi.
Masa katekumenat dianggap sebagai waktu pertumbuhan rohani untuk memahami ajaran Gereja dan menguatkan komitmen pribadi terhadap iman Katolik.
Belum Dibaptis
Dalam tradisi Katolik, penerimaan Hosti Kudus hanya diperuntukkan bagi mereka yang telah dibaptis.
Sakramen Baptis adalah pintu gerbang ke dalam kehidupan sakramental Gereja. Tanpa baptisan, seseorang belum menjadi bagian penuh dari komunitas iman Kristiani, sehingga belum memenuhi syarat untuk menyambut Ekaristi.
Makna Sakramen Ekaristi
Sakramen Ekaristi merupakan persekutuan penuh antara umat dengan Kristus dan Gereja-Nya.
Penerimaan Hosti melambangkan kesatuan iman, yang hanya dapat dicapai setelah seseorang secara resmi diterima dalam Gereja melalui baptisan.
Proses Pendewasaan Iman
Masa katekumenat bertujuan untuk membantu calon baptis memahami makna dan nilai sakramen.
Dengan menunggu hingga pembaptisan, katekumen dapat lebih menghargai dan mempersiapkan diri untuk menyambut Hosti Kudus dengan hati yang penuh iman dan pengertian.
Penghormatan terhadap Kesakralan Ekaristi
Gereja Katolik memandang Hosti Kudus sebagai Tubuh Kristus yang nyata, sehingga penerimaannya memerlukan persiapan spiritual yang mendalam.
Dengan menunda penerimaan Hosti hingga setelah pembaptisan, Gereja memastikan bahwa setiap orang yang menyambutnya melakukannya dengan kesadaran penuh akan kesuciannya.
Meskipun belum dapat menerima Hosti, katekumen tetap diundang untuk berpartisipasi dalam Misa, khususnya dalam Liturgi Sabda.
Mereka juga didorong untuk memohon bimbingan Roh Kudus agar siap menerima sakramen-sakramen inisiasi.
Selain itu, biasanya dalam katekumen maka diwajibkan untuk mengikuti Katekase. Di dalamnya, nanti akan dipelajari lebih dalam tentang ajaran Gereja dan makna sakramen.
Peserta Katekumen juga harus belajar untuk mempraktikkan nilai-nilai iman dalam kehidupan sehari-hari sebagai persiapan untuk menjadi anggota penuh Gereja.
Larangan bagi katekumen untuk menerima Hosti bukanlah bentuk diskriminasi, melainkan langkah pastoral untuk memastikan bahwa setiap orang yang menyambut Ekaristi melakukannya dengan persiapan spiritual yang memadai.
Jadi, demikianlah alasan mengapa bagi yang sedang menjalani Katekumen dilarang atau belum boleh untuk mendapatkan Hosti.
Semoga bermanfaat.***