
SERAYUNEWS – Kereta api khusus petani resmi beroperasi di Jawa Tengah mulai 1 Desember 2025 dengan tarif sangat terjangkau yaitu Rp3.000.
Layanan ini untuk membantu mobilitas para petani dan pedagang dalam distribusi hasil pertanian dan barang dagangan dengan jalur utama antara Purwokerto dan Kroya.
Tarif tersebut sudah disubsidi oleh pemerintah melalui skema Public Service Obligation (PSO) agar tidak memberatkan masyarakat pengguna.
Kereta khusus ini memiliki rancangan khusus sesuai kebutuhan petani, seperti pintu lebih lebar dan ruang tengah lapang.
Selain itu, kereta ini memiliki kapasitas 73 kursi dan akan beroperasi 14 kali perjalanan pulang-pergi setiap hari.
Pengguna cukup melakukan registrasi di loket stasiun. Ia dapat membawa dua koli hasil pertanian atau barang dagangan secara maksimal dalam perjalanan.
Kereta ini mengalami modifikasi di Balai Yasa Surabaya Gubeng yang menyesuaikan desain agar aman dan nyaman bagi petani serta pedagang.
Pintu kereta memiliki lebih lebar agar memudahkan masuk keluarnya barang yang berat dan besar.
Ruang tengah yang lapang juga berfungsi untuk menjaga kenyamanan penumpang sekaligus barang bawaan selama perjalanan.
Fasilitas ini akan meningkatkan efisiensi distribusi hasil pertanian dari desa ke kota dan sebaliknya. Selain itu, harga tiket yang sangat terjangkau mengurangi beban biaya transportasi para petani dan pedagang kecil.
Untuk menggunakan kereta api ini, petani dan pedagang cukup menunjukkan kartu identitas dan mengisi formulir registrasi di loket khusus sebelum mendapatkan akses kartu.
Namun, masyarakat lain yang belum melakukan registrasi juga bisa membeli tiket layanan ini di hari keberangkatan jika masih tersedia.
Tarif subsidi sebesar Rp 3.000 untuk seluruh rute telah diatur oleh pemerintah melalui DJKA Kementerian Perhubungan.
Harapannya, layanan ini dapat dinikmati banyak kalangan sekaligus meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan perdagangan lokal.
Kehadiran kereta api khusus petani menjadi langkah nyata pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian melalui peningkatan akses transportasi yang efisien dan murah.
Dengan layanan ini, proses distribusi hasil panen tidak lagi bergantung sepenuhnya pada kendaraan darat yang biayanya lebih tinggi dan waktu tempuh lebih lama.
Petani kini memiliki alternatif yang cepat, aman, dan hemat untuk mengirimkan produknya ke pasar. Inovasi ini akan mempercepat rantai pasok pertanian serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.***