Pemandangan mengerikan terjadi di dalam Stadion Kanjuruhan Malang. Ratusan orang meninggal dunia karena kerusuhan terkait laga Liga 1 Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022). Kabar terbaru ada 127 orang meninggal karena karusuhan itu. Mungkin saja bisa membengkak.
Dari banyak informasi yang beredar, saat kerusuhan, ada juga semprotan gas air mata. Suasana malam kemungkinan mempengaruhi pandangan suporter ketika kerusuhan terjadi. Imbasnya, ada yang terinjak-injak. Di sisi lain, sesuai aturan FIFA, tak boleh ada gas air mata di dalam stadion.
Tentu duka dan belasungkawa pada para korban. Di lain sisi, bisa saja sepak bola Indonesia akan kena sanksi FIFA. Sebab, nyawa yang melayang sangat banyak. Mungkin terbanyak dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik untuk ke depannya. Pertama, laga sengit dan potensi keras di dalam dan luar lapangan, hendaknya tak dilangsungkan malam hari.
Khawatirnya, jika terjadi chaos, maka potensi kerugian akan lebih besar di malam hari. Sebab, penerangan di malam hari bagaimanapun tak sebagus siang hari.
Lebih baik laga dengan rivalitas tinggi berlangsung di siang jelang sore hari. Lagipula, operator pertandingan pasti sudah tahu, mana laga dengan rivalitas tinggi dan mana yang tidak.
Kemudian, pengamanan masuk stadion juga harus ketat untuk laga dengan rivalitas tinggi. Bahkan tak masalah jika anak-anak dan pihak yang rentan dilarang masuk.
Pengamanan yang bagus adalah agar para penonton tidak membawa hal-hal yang dilarang, walaupun hanya botol minuman. Sekadar gambaran, saat Indonesia tuan rumah Piala Asia 2007, penonton dilarang membawa botol minuman. Setiap botol dikonversi menjadi plastik.
Kemudian tidak memaksimalkan kapasitas stadion. Lebih baik jumlah penonton dikurangi alias tak setara dengan kapasitas stadion.
Semua pihak juga harus dewasa dengan apapun yang terjadi di lapangan. Reaktif terhadap situasi di lapangan hanya akan berdampak buruk.
Semoga kasus di Kanjuruhan adalah yang terakhir. Sudah terlalu banyak nyawa melayang sia-sia hanya karena sepak bola. Turut berbelasungkawa pada korban kerusuhan di Kanjuruhan.