SERAYUNEWS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas akan menyiapkan surat suara braille. Surat suara dengan huruf tegas yang bisa diraba ini sebagai fasilitas bagi penyandang tuna netra saat pemungutan suara Pilkada 27 November 2024.
“Nanti disiapkan surat suara khusus untuk pemilih yang menyandang tuna netra, ada surat suara Braille,” kata Komisioner KPU Kabupaten Banyumas Divisi Sosdiklih Parman, Sufi Sahlan Ramadhan, Jumat (05/07/2024).
Salah satu fasilitas disiapkan agar penyandang tuna netra tetap bisa menyalurkan hak suara pada saat Pilkada nanti. Maka dari itu, melalui surat suara braille itu sebagai upaya menaikkan angka partisipasi masyarakat.
“Insyaallah kami akan fasilitasi semua kelompok masyarakat untuk menyalurkan gak suara, termasuk para kelompok penyandang disabilitas,” ujarnya.
Namun demikian, KPU belum bisa menyebutkan secara pasti untuk jumlah surat suara khusus itu. Pasalnya saat ini masih dilakukan proses pencocokan dan penelitian (coklit).
Masih dari Sufi, disampaikan bahwa fasilitasi kepada kaum difabel tidak hanya bagi tuna netra saja. Semua penyandang disabilitas akan mendapatkan perlakukan khusus.
“Nantinya TPS (Tempat Pemungutan Suara, red) diusahakan juga untuk ramah difabel, seperti bisa untuk laju kursi roda dsb,” kata dia.
Perhatian terhadap kelompok masyarakat penyandang disabilitas tidak hanya dilakukan saat pemungutan suara saja. KPI Banyumas pun sudah mulai melaksanakan sosialisasi yang melibatkan kaum difabel.
“Sudah mulai dilaksanakan sosialisasi dengan mengundang audien kaum difabel, tidak hanya di pusat kota, tapi diagendakan sampai ke daerah – daerah pinggiran,” katanya.
Diketahui, Kamis (4/07/2024) KPU Kabupaten Banyumas menggelar acara sosialisasi sasaran audien adalah kaum marginal dan disabilitas. KPU berusaha untuk bisa memberikan hal setara bagi seluruh warga yang memiliki hak pilih.
“Sosialisasi ini kita lakukan untuk semua kalangan, nantinya ada kelompok Ormas, kelompok profesi, kelompok perempuan, kelompok pilih muda,” kata Sufi.
Agenda sosialisasi akan dilakukan sampai menjelang masa pencoblosan. Setidaknya ada sejumlah wilayah kecamatan yang menjadi target sasaran. Di antaranya Kecamatan Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Wangon, Jatilawang, Sumpiuh, Tambak.
“Prioritas kita, kegiatan sosialisasi di kecamatan yang waktu Pemilu tingkat partisipasinya dibawah 80 persen,” kata dia.