SERAYUNEWS— Calon presiden yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memenuhi undangan Presiden Cina Xi Jinping. Pertemuan berlangsung di the Great Hall of the People in Beijing pada Senin, 1 April 2024.
Gus Dur setelah jadi Presiden memilih Cina sebagai negara pertama yang dia kunjungi pada Desember 1999.
Namun, ada beda antara keduanya. Gus Dur melakukan kunjungan setelah tiga bulan dirinya dilantik jadi Presiden. Sementara itu, Prabowo melakukan kunjungan pada saat dirinya belum dilantik sebagai presiden dan sidang sengketa Pilpres sedang digelar.
Dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri China, Prabowo dia sebut sebagai presiden terpilih RI dan Ketua Umum Gerindra. Tidak ada sebutan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
Hal tersebut mengundang kritik dari pengamat hubungan internasional UGM Dafri Agussalim. Dia mengatakan, pertemuan itu tidak lazim jika bagi calon presiden terpilih.
Kemudian, dia menyebut, tidak ada presiden atau seorang pemimpin negara yang mengundang calon presiden terpilih negara lain yang belum dilantik secara resmi.
“Belum pernah terjadi. Ketika saya membaca berita bahwa Xi Jinping mengundang Prabowo sebagai presiden terpilih, itu memang sangat mengagetkan. Tidak lazim dalam tata krama hubungan antar negara,” ujar Dafri (2/4/2024).
Lepas dari soal lazim atau tidak, pertemuan sudah terjadi. Xi Jinping menggambarkan Prabowo sebagai teman lama rakyat Tiongkok. Dia mengatakan bahwa Cina memandang hubungannya dengan Indonesia dari perspektif strategis dan jangka panjang dan siap untuk memperdalam kerja sama strategis menyeluruh.
Lantas, dia menyinggung kereta cepat Jakarta-Bandung sebagai bentuk kerja sama berkualitas tinggi antar negara. Xi juga mengatakan China siap berbagi pengalaman soal pemerintahan.
“Tiongkok bersedia mempertahankan pertukaran yang erat dengan Indonesia, bertukar pengalaman dalam tata kelola negara, memperkuat strategi pengembangan, lebih lanjut mempromosikan proyek ‘Dua Negara, Taman Kembar’ dan ‘Koridor Ekonomi Komprehensif Regional’, dan terus memperdalam kerja sama maritim,” kata Xi Jinping.
Lebih lanjut, Xi mengatakan China bersedia memperkuat kerja sama dan memberikan dukungan dengan Indonesia di bidang pengentasan kemiskinan.
Di kesempatan itu, Xi tak lupa memberi ucapan selamat ke Prabowo dan menitip salam untuk Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Prabowo mengatakan bahwa ia bertujuan melanjutkan hubungan dekat di bawah kepemimpinan pendahulunya, Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“(Prabowo) sepenuhnya mendukung pengembangan hubungan Indonesia-China yang lebih erat dan ingin melanjutkan kebijakan persahabatan Presiden Joko dengan China,” dalam laporan kantor berita CCTV mengutip ucapan Prabowo, melansir Reuters, Senin (1/4/2024).*** (O Gozali)