
SERAYUNEWS – Lagu Beez In The Trap dari Nicki Minaj feat. 2 Chainz kembali menjadi tren di media sosial. Meski dirilis pada 2012, lagu ini bangkit lagi berkat penggunaan potongan audio yang masif di TikTok dan Reels.
Lagu ini membawa makna tentang kekuatan diri, kerja keras, dan jati diri yang konsisten.
Istilah “Beez In The Trap” digunakan untuk menggambarkan seseorang yang selalu hadir di ruang perjuangannya, sementara “trap” menjadi simbol tempat mencari nafkah, bekerja keras, dan menghadapi tantangan.
Nicki tidak hanya menampilkan sisi glamor, tetapi juga menunjukkan bagaimana dirinya bertahan menghadapi tekanan industri dan komentar publik.
Secara keseluruhan, makna liriknya memperlihatkan karakter kuat yang tidak mudah goyah.
Lirik-lirik Nicki Minaj menegaskan bahwa ia adalah sosok yang konsisten dalam perjuangannya. Tidak ada komentar negatif atau pendapat luar yang mampu menghentikan langkahnya.
Beberapa bait menggambarkan bagaimana Nicki sudah melakukan banyak hal lebih dulu daripada orang lain, sehingga menjadi simbol superioritas sekaligus ekspresi kepercayaan diri.
Lirik tersebut juga menunjukkan bahwa ia hanya mengizinkan orang-orang yang mendukung dan menghargai dirinya untuk tetap berada di sekelilingnya, sementara mereka yang membawa energi negatif tidak diberi ruang.
Pesan ini mencerminkan batasan sehat dalam hubungan sosial dan mentalitas pekerja keras yang tetap fokus, tetap kuat, dan tetap berada di “trap”-nya sampai berhasil.
Tren Beez In The Trap tidak lepas dari relevansi maknanya dengan kehidupan generasi sekarang.
Banyak orang menganggap lirik ini sebagai bentuk afirmasi diri, sebuah dorongan untuk tetap percaya diri meski menghadapi tekanan, kritik, atau keraguan dari luar.
Di TikTok, audio lagu ini banyak dipakai untuk video transformasi, konten pencapaian pribadi, showcase self-confidence, hingga komedi.
Semangat “tetap di trap” dianggap mewakili mentalitas gig economy saat ini, ketika banyak orang bekerja di berbagai bidang, terus berjuang, dan membangun identitasnya sendiri.
Beat trap yang agresif membuat lagu ini cocok untuk konten kreatif dan cepat menarik perhatian.
Kebangkitan lagu ini juga didorong algoritma media sosial yang memprioritaskan audio yang sering dipakai kreator besar.
Ketika beberapa video menggunakan suara yang sama dan mendapat engagement tinggi, platform seperti TikTok dan Instagram secara otomatis mendorong audio tersebut ke lebih banyak pengguna.
Selain itu, nostalgia musik 2010-an turut memengaruhi popularitasnya. Banyak pengguna merasa rindu dengan gaya rap dan trap era tersebut, sehingga menemukan kembali lagu ini memberikan sensasi nostalgis yang tetap terasa fresh.
Kombinasi makna lirik yang kuat, beat yang relevan, dan sistem distribusi audio membuat Beez In The Trap kembali populer dengan cepat.