SERAYUNEWS – Libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 tidak membawa dampak signifikan pada pendapatan pengusaha hotel di Kabupaten Banyumas. Jika dibandingkan tahun lalu, tingkat keterisian atau okupansi lebih tinggi Nataru tahun lalu.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyumas, Irianto, Senin (30/12/2024). Pada momen yang sama, libur Nataru 2023 okupansi hotel dan penginapan di Banyumas bisa mencapai 90 persen. Sedangkan tahun ini hanya sekitar 70 persen saja.
“Kalau melihat momen yang sama di tahun lalu, lebih tinggi tahun lalu, tahun ini paling sekitar 70 saja,” katanya.
Meskipun pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 kali ini, bersamaan dengan libur sekolah. Sehingga dalam hitungannya juga durasi waktu libur yang panjang. Dimana pada umumnya orang akan melakukan tamasya.
“Termasuknya ya liburnya panjang, bersamaan juga dengan libur anak sekolah,” ujarnya.
Ada beberapa hal yang diperkirakan menjadi faktor penyebab turunnya okupansi Nataru kali ini. Di antaranya adalah adanya libur long week end di beberapa bulan lalu. Pada saat ini masyarakat sudah melakukan tamasya. Bagi mereka yang merantau juga tidak sedikit yang pulang kampung.
“Beberapa bulan lalu kan ada berapa kali long weekend, jadi mereka (masyarakat, red) ada yang sudah pulang kampung ada yang sudah liburan sepertinya, nah jadi di Natal dan Tahun baru ini tidak pulang,” kata dia.
Selain itu, bulan Desember juga banyak masyarakat yang menyelenggarakan hajatan. Secara finansial kondisi itu sangat berpengaruh. Selain itu juga momen tersebut juga menjadi kesempatan sanak saudara untuk kumpul. Sehingga mungkin sudah tidak kumpul lagi saat libur Nataru.
“Liburan sekolah kan sampai tanggal 5, jadi masih ada harapan sisa waktu yang ada semoga bisa naik terus okupansinya,” kata dia.