Purbalingga, serayunews.com
“Gerakan tanah masih terjadi. Kami belum berani mendekat ke lokasi. Rekomendasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga penanganan setelah tidak terjadi gerakan tanah,” kata Kepala Desa Gunungwuled Nasarudin Latif, ketika dikonfirmasi serayunews.com, Rabu (25/1/2023) pagi.
Sebanyak 42 kepala keluarga (KK) juga masih terisolir karena akses jalan belum bisa dilalui. Mereka membutuhkan bantuan logistik. Pihaknya telah melakukan koordinasi untuk mengirimkan bantuan logistik kepada warga yang terdampak longsor itu.
“Kami sudah melakukan pendataan, semoga secepatnya bantuan logistik bisa kami kirim,” ungkapnya.
Terkait akses jalan yang tertutup, pihaknya bersama warga mencoba membuat jalan alternatif. Tujuannya agar ada jalan setapak yang bisa menjadi akses transportasi. Namun kendaran tidak bisa melalui jalan alternatif tersebut.
“Ini hanya untuk mempermudah akses saja. Jadi warga membuat jalan setapak,” katanya lagi.
Berdasarkan pantuan, sejumlah warga termasuk di antaranya anak sekolah harus menembus jalan yang tertimbun longsor untuk bisa melaksanakan aktivitas. Beberapa pelajar harus melepas sepatu agar bisa melintas jalan tersebut untuk berangkat ke sekolah.
Dalam kesempatan terpisah Kepala BPBD Purbalingga, Priyo Satmoko menjelaskan rekomendasi dari Tim Geologi Unsoed Purwokerto. Tim Geologi meminta warga hati-hati karena masih ada kemungkinan longsor susulan terjadi. Material tanah dan batuan masih menumpuk diatas bukit.
“Longsor susulan bisa kembali terjadi ketika hujan deras masih turun,” ujarnya.
Penanganan longsor dengan membuka akses jalan yang tertimbun setelah kondisi stabil. Pihaknya masih menunggu rekomendasi tim ahli guna membersihkan longsoran yang menutup jalan.
“Daerah tersebut memang rawan longsor karena tekstur tanah yang labil. Oleh Karena itu perlu hati-hati dalam penanganan. Kami terus memantau perkembangan untuk melakukan mitigasi dan penanganan,” lanjutnya.
Dia menambahkan tim Reaksi Cepat Penanganan Bencana Pemkab Purbalingga sudah ke lokasi bencana. Pihaknya berharap kondisi di lokasi longsor segera stabil, sehingga pembersihan material longsor yang menutup akses jalan bisa berjalan.
Sebelumnya, bencana alam tanah longsor melanda Grumbul Panyatan RT 4 Rw 6 Desa Gunung Wuled Kecamatan Rembang, Purbalingga, Selasa (24/1/2023). Kondisi tersebut membuat jalan desa tertutup longsor dan 42 Kepala Keluarga (KK) terisolir.