foto jarmoluk dari pixabay
Sudah lama publik sepak bola Indonesia tak melihat aksi Timnas Indonesia. Hal itu terjadi karena pandemi yang berkepanjangan. Nah, pada Rabu (3/3/2021) malam mulai pukul 20.00 WIB, Timnas Indonesia dijadwalkan melawan TIRA Persikabo di ajang uji coba. Eh, tak tahunya laga dibatalkan karena belum mendapatkan izin dari kepolisian.
Hanya ada satu kata terkait pembatalan laga uji coba ini, yakni malu. Harus malu, tim sekelas Timnas Indonesia sampai tak dipersiapkan dengan baik. Harusnya PSSI sudah mempersiapkan perizinannya sejak beberapa hari yang lalu.
Jadi, perizinan dari kepolisian wajarnya ya harus dipersiapkan sejak beberapa hari lalu. Sehingga, ketika ada jadwal pertandingan yang disosialisasikan, sudah mengantongi izin. Nah ini, jadwal pertandingan sudah disosialisasikan, tapi ternyata belum dapat izin.
Lebih unik lagi, PSSI tak mengurus perizinan ke polisi jauh jauh hari padahal Ketua Umum PSSI saat ini adalah mantan polisi. Malu juga ketika hal seperti ini terjadi ketika Timnas Indonesia dilatih pelatih kelas dunia, Shin Tea-yong.
Shin Tae-yong itu bukan pelatih kaleng-kaleng lho. Dia adalah pelatih yang memimpin Korea Selatan di Piala Dunia 2018. Di ajang terakbar itu, Shin mampu membawa anak asuhnya mempermalukan juara bertahan Jerman 2-0.
Pelatih sekaliber Shin, mendapatkan fakta seperti ini lalu bagaimana? Jika Shin marah saya pikir sangat wajar. Sebab, uji coba yang sudah dipersiapkan ternyata malah gagal hanya gara-gara perizinan.
Bagi saya momen ini adalah tamparan keras. Jika cerita ini sudah mencuat ke mana-mana bisa memberi pandangan soal profesionalisme persepakbolaan di Indonesia. Padahal, dua tahun lagi Indonesia akan jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Bayangkan saja kalau hal seperti ini atau hal-hal kecil yang detail lainnya, tidak terpikirkan di masa penyelenggaraan Piala Dunia U-20 dua tahun yang akan datang. Bisa malu, malu, dan malu.