SERAYUNEWS – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tidak hanya penting bagi siswa di jenjang pendidikan dasar dan menengah, tetapi juga bagi anak-anak yang baru memasuki Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Pada tahap inilah anak mulai mengenal dunia sekolah dan belajar berinteraksi di luar lingkungan keluarga. Oleh karena itu, materi MPLS untuk PAUD perlu dirancang secara khusus dan disesuaikan dengan karakteristik serta kebutuhan anak usia dini.
MPLS di tingkat PAUD bertujuan untuk membantu anak-anak menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang baru, mengenali rutinitas harian, serta mulai memahami cara berinteraksi secara sosial.
Tak hanya guru, orang tua juga bisa berperan aktif dalam memperkenalkan materi-materi tersebut di rumah, sebagai bagian dari persiapan anak sebelum masuk sekolah.
Mengutip dari buku Menjadi Guru Paud karya Aset Umar (2019), materi MPLS yang tepat dapat menciptakan suasana aman dan menyenangkan bagi anak. Hal ini menjadi fondasi penting agar anak merasa nyaman dan siap mengikuti kegiatan belajar secara optimal.
Materi MPLS PAUD idealnya mencakup beberapa aspek perkembangan anak, mulai dari pengenalan lingkungan sekolah, penguatan perilaku positif, sampai pada stimulasi kemampuan berbahasa dan nilai-nilai dasar kehidupan.
Anak-anak perlu diperkenalkan terlebih dahulu dengan berbagai area di lingkungan sekolah, seperti ruang kelas, taman bermain, toilet, serta ruang guru.
Selain itu, anak juga dikenalkan dengan orang-orang yang ada di lingkungan sekolah, mulai dari guru, penjaga sekolah, hingga petugas kebersihan.
Langkah ini bertujuan agar anak merasa aman dan tidak asing dengan suasana sekolah.
Berinteraksi dengan teman sebaya adalah pengalaman baru bagi sebagian anak PAUD. Materi MPLS dapat diisi dengan kegiatan seperti permainan kelompok, bernyanyi bersama, atau diskusi ringan.
Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial anak sejak dini.
Agar anak tidak kaget saat menjalani hari-hari pertamanya di sekolah, mereka perlu dikenalkan dengan rutinitas seperti jadwal makan, waktu bermain, serta waktu istirahat.
Guru atau orang tua dapat menggunakan metode cerita atau permainan simulasi agar anak memahami kegiatan harian dengan cara yang menyenangkan.
Anak juga perlu belajar perilaku baik yang diterapkan di lingkungan sekolah. Materi ini mencakup pembiasaan untuk antri, menjaga kebersihan, sopan santun kepada guru dan teman, serta merawat mainan bersama.
Pendekatan yang digunakan bisa berupa cerita bergambar, video pendek, atau permainan peran.
Melalui aktivitas seperti menggambar, mewarnai, bermain puzzle, atau membuat prakarya sederhana, anak-anak bisa mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar. Selain itu, kegiatan ini juga melatih konsentrasi dan kreativitas anak sejak dini.
MPLS juga bisa menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan kosakata baru kepada anak. Lagu anak-anak, cerita bergambar, dan permainan bahasa bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak secara lisan.
Tidak kalah penting, anak juga perlu diperkenalkan pada nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kerja sama.
Guru dan orang tua dapat menggunakan cerita moral atau kegiatan kelompok sederhana untuk mengajarkan nilai-nilai tersebut secara praktis dan mudah dipahami.
Meskipun MPLS dilakukan di sekolah, orang tua tetap memiliki peran penting dalam mendampingi anak selama proses adaptasi.
Dengan memperkenalkan materi-materi di atas secara ringan di rumah, anak akan lebih siap dan tidak merasa asing ketika mulai masuk sekolah.
Proses pengenalan ini bisa dilakukan melalui permainan atau kegiatan sehari-hari yang familiar bagi anak.
Dengan pendekatan yang menyenangkan dan bertahap, MPLS dapat menjadi momen yang menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak PAUD.
Mereka tidak hanya belajar tentang lingkungan sekolah, tetapi juga mulai mengenal nilai-nilai penting dalam kehidupan sosial dan pembelajaran yang akan mereka hadapi ke depannya.***