SERAYUNEWS– Kisah memilukan terjadi di Sokaraja, Banyumas. Seorang ibu membuang anaknya yang masih balita kala Kamis (4/7/2024) dini hari WIB. Dugaannya, sang ibu yang punya pasangan baru tak mau diganggu sang anak yang masih berusia 4 tahun tersebut.
Si ibu membuang sang anak di depan toko di Desa Banjarsari Kidul, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Sontak, peristiwa itu membuat geger warga desa setempat. Hingga akhirnya kejadian itu ditangani pihak kepolisian.
Kasus ini kemudian heboh di media sosial facebook. Pengunggah menuliskan keterangan berupa kronologi kejadian tersebut.
“Info anak ditinggal anak biunge lur,nang desa Banjarsari Kidul, ngarep shorum tio motor. Ngapura mbok aja sing kenal, ana si g ngerti di dinfo. Siki posisine nang Banjarsari Kidul, Kecamatan Sokaraja kab Banyumas.
Posisi di rumah perangkat desa Pak Puji, Banjarsari Kidul. Kisaran usia 4 tahun.
Mohon infonya.
Sekitar jam 24.00 – 01.00 Wib, Kamis 04 Juli 2024 wong tuane laku arah ngetan Purbalingga..numpak motor metik sing lanang pawakane gede duwur lektonan katok pendek, sing wadon pake hijab,” tulis akun Trioo Hariyadi, dalam postingan di Banyumas Dalam Info.
Serayunews.com mengonfirmasi Polsek Sokaraja. Kapolsek Sokaraja AKP Soetrisno membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut dia, balita ini pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 01.30 WIB.
“Semalam kurang lebih mendekati setengah 2 ada orang boncengan, cowo-cewe, di depan toko Sanatrio Banjarsari ternyata meninggalkan anak yang kurang lebih (usia) 3-4 tahun,” kata Soetrisno, Kamis (4/7/2024) sore.
Kapolsek mengatakan, peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh warga setempat bernama Aji. Saat ditemukan, balita berinisial A tidur terlelap di rak meja depan toko tersebut.
“Pertama kali ditemukan mungkin dikasih obat tidur jadi tidak tahu. Kondisi pertama kali ditemukan itu tertidur lelap, tidak menangis,” kata Kapolsek.
Aji yang curiga dengan kondisi anak yang tidak bergerak, ia kemudian memanggil istrinya karena takut anak tersebut sudah meninggal dunia.
“Aji tahu-tahu di rak meja depan toko itu ada anak tapi dia ketakutan karena anaknya diam dikira meninggal. Ia kemudian memanggil istrinya terus dipegang masih ada nadi. Terus diamankan ke rumahnya,” kata Kapolsek.
Kejadian ini kemudian dilaporkan ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Sokaraja. Mendapatkan laporan tersebut anggota polisi mendatangi lokasi untuk mengetahui kebenaran informasi.
“Kita berusaha menggali informasi, sebar di medsos dan grup-grup. Ternyata kurang lebih pukul 10.00 WIB tadi ada yang mengaku anak itu dari Ar (inisial) warga Kecamatan Purwokerto Barat. Akhirnya kita hubungi lewat Kapolsek untuk menghadirkan sang ayah didampingi RT. Akhirnya mereka ke Banjarsari Kidul,” kata Kapolsek Sokaraja AKP Soetrisno.
Ayah anak ini kemudian datang bersama nenek dan kakak kandung A. Usai dipertemukan mereka saling mengenali dan tidak ada kecurigaan dari warga setempat.
“Ternyata benar karena anak tersebut dekat dengan ayahnya. Sehingga kita tidak curiga,” ujarnya.
Dari informasi yang diperoleh, anak tersebut ditelantarkan oleh ibu kandungnya. Ibu kandung A sudah pisah selama 20 hari dengan sang suami alias ayah dari A. Si ibu kandung membawa A selama 20 hari.
“Ibunya sedang dekat dengan laki-laki lain. Yang meninggalkan di teras itu ibu kandungnya bersama cowok lain dan informasi cowok itu informasinya anak punk,” kata dia.
Dari informasi yang dihimpun petugas kepolisian, mereka berdua awalnya jalan-jalan menuju arah Sokaraja. Namun karena anak ini dirasa mengganggu akhirnya ditinggal oleh ibu kandung dan pasangan barunya.
“Lah ini anak mungkin dirasa ganggu oleh cowoknya jadi anaknya ditinggal. Sekarang ibunya lari kemana ya belum tahu,” katanya.
Meski begitu, kejadian ini diselesaikan secara kekeluargaan. Ayah kandung A tidak melapor dan menuntut pelaku pembuangan.
“Ar ini tidak menuntut secara hukum. Yang penting anaknya kembali. Selesai dengan kekeluargaan. Sudah clear. Ini kan sempat viral di medsos, ada yang ngomong katanya sudah ditemukan, anak yang ditinggal di Purbalingga dan sebagainya. Tapi sepertinya itu salah. Yang penting sudah kembali ke orangtuanya,” kata dia.