Purbalingga, serayunews.com
Penyakit TBC masih menjadi persoalan serius bagi masyarakat Indonesia, tidak terkecuali di Purbalingga. Pasalnya, TBC merupakan penyakit menular yang cepat.
Untuk itu, pemerintah tengah berupaya memerangi dan menargetkan bisa eliminasi TBC pada tahun 2030. Sedangkan Pemkab Purbalingga, memasang target tiga tahun lebih awal yakni 2027.
“Kabupaten Purbalingga menargetkan eliminasi TBC pada 2027 mendatang, lebih awal dari Provinsi Jawa Tengah yaitu tahun 2028 dan Nasional 2030 mendatang,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Purbalingga, Teguh Wibowo, Senin (20/3/2023).
Baca juga: [insert page=’bupati-purbalingga-usulkan-pembangunan-lima-ruas-jalan-kepada-gubernur-jateng’ display=’link’ inline]
Teguh menyampaikan, estimasi angka TBC di Purbalingga saat ini yaitu 2.251 orang. Terdiri dari beberapa kelompok penderita yang sedang dan telah ditangani beberapa faskes, yakni di delapan rumah sakit, 2 milik pemerintah dan 6 milik swasta, serta Puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Purbalingga.
“Kalau yang resisten obat itu nanti kita awasi ketat dan bisa mendapat pengobatan di rumah sakit salah satunya di RSUD dr. R. Goetheng Taroenadibrata,” ujarnya.
Upaya untuk mewujudkan eliminasi TBC, Pemkab Purbalingga melalui Dinas Kesehatan telah membuat strategi. Di antaranya membentuk tim percepatan eliminasi TBC Kabupaten Purbalingga, meningkatkan jejaring kemitraan dengan membentuk KOPI TB, memfasilitasi fasyankes untuk pemeriksaan specimen dengan menggunakan alat TCM dan lain sebagainya.
Teguh menambahkan, teori lama mengenai gejala TBC awalnya adalah dari batuk dua minggu berturut-turut. Tetapi seiring perkembangan teknologi kesehatan, pemeriksaan menggunakan TCM bisa langsung terdeteksi hasilnya hanya dari ludah saja.
“Sekarang pengecekan gampang sekali dan cepat, sehingga kita optimis permasalahan TBC bisa kita atasi atau eliminasi di tahun 2027. Kuncinya adalah kolaborasi di antara berbagai pihak,” kata dia.