Liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, diharapkan dapat memulihkan perekonomian di sektor pariwisata usai dihantam pandemi Covid-19. Liburan di penghujung tahun ini, diharapkan menjadi momen untuk para pelaku di industri pariwisata meraup pendapatan yang besar.
Pengusaha hotel dan restoran yang tergabung dalam Badan Pengurus Cabang Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (BPC PHRI) Banyumas berharap, tahun ini tidak ada peraturan yang mendadak hingga akhirnya mengurungkan niat masyarakat untuk berlibur.
“Semoga tidak mendadak PPKM. Kami takutkan seperti di tahun 2021 lalu, kami sudah full booking ternyata ada pembatasan. Akhirnya dibatalkan dan semua DP juga harus dikembalikan,” ujar, Ketua BPC PHRI Kabupaten Banyumas, Irianto, Selasa (6/12/2022).
Irianto menambahkan, libur Nataru memang salah satu harapan terbesar para pelaku pariwisata terutama mereka yang merupakan pengusaha hotel dan restoran. Mereka berharap bisa “panen” pada saat Nataru.
“Harapannya mendapatkan value yang sangat bagus, kami juga saat ini sudah mempersiapkan diri dan mulai menawarkan paket-paket menarik,” kata dia.
Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini orang yang membooking hotel jumlahnya tidak terlalu signifikan.
“Ada juga yang baru tanya-tanya. Tahun ini yang booking sekitar 60 %, tapi di hotel yang berberbintang sudah lumayan bagus sekitar 80%. Hotel non bintang, masih biasa saja tidak ada kenaikan yang signifikan,” ujarnya.
Pemesanan hotel rata-rata untuk menginap di tanggal 20 hingga awal tahun baru. Kebanyakan mereka dari daerah di luar Kabupaten Banyumas, baik dari wilayah Jawa Tengah maupun provinsi lain untuk berkunjung ke tempat wisata yang ada di Kabupaten Banyumas, terutama di wilayah Baturraden.