SERAYUNEWS— Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-77 Selasa (23/1/2024).
Pada kesempatan ini Megawati menyanyikan “My Way” milik Frank Sinatra, salah satu lagu favoritnya.
Dari segi lirik, “My Way” memang seolah menggambarkan tentang jalan kehidupan seseorang yang telah dilalui dengan caranya sendiri.
Seolah sudah puas dengan apa yang telah dilalui dalam kehidupannya, lirik lagu “My” Way” mengisahkan tentang kehidupan yang penuh drama, tapi dengan gayanya sendiri.
Tentu kita masih ingat, tahuun 1999 Hamzah Haz (Wakil Presiden RI 2001-2004) mengatakan, haram hukumnya seorang perempuan jadi presiden di sebuah negara seperti di Indonesia. Ternyata, dua tahun kemudian Hamzah Haz sendiri mau menjadi wakil presidennya Megawati.
Selanjutnya, lirik lagu “My Way” mengajak pendengarnya untuk belajar dari babak-babak kehidupan yang telah kita lalui. Paragraf statemen dalam lirik lagu yang menjelaskan babak hidup sebelumnya, “I’ve lived a life that’s full. I traveled each and every highway. And more, much more”.
Penggalan lirik ini mau mengisahkan seseorang dalam lagu ini yang telah mengalami kepenuhan hidup, bahkan lebih dan lebih banyak lagi (more, and much more).
Kelahiran Mega pada 23 Januari 1947, ditandai dengan datangnya hujan badai. Sukarno lalu meminta sahabatnya Biju Patnaik, seorang pejuang kemerdekaan Negara India yang kebetulan sedang berkunjung ke Ibu kota Negara Yogyakarta, untuk bersedia memberi nama bayi perempuannya itu.
Biju Patnaik dengan senang hati menuruti permintaan Sukarno lalu memberi nama bayi itu Megawati yang berarti dewi awan.
Setelah itu, perjalanan hidupnya tidak mudah. Asam garam dunia politik dilaluinya. Cita-cita politiknya hanyalah ingin mengembalikan nama baik Sukarno yang pada masa itu digembosi oleh pemerintahan Orde Baru.
Sesuai lirik lagu “My Way”, Megawati mendapatkan ebih dan lebih banyak lagi pengalaman politik. Sampai akhirnya terbentuk profile Megawati seperti saat ini.
Megawati sejatinya adalah profil politisi yang selalu memilih jalan senyap. Tidak menempuh metode riak. Tak senang dengan kobaran api yang membakar ke mana-mana.
Kondisi apa pun yang melilitnya, Megawati cenderung memilih metode urut dada ketimbang tepuk dada. Ia lebih terampil mengusap dada ketimbang busung dada sebagai maklumat perkelahian.
Ia cenderung memilih cara-cara seperti ajaran Mahathma Gandhi, Ahimsa, yaitu menghindari konflik fisik dan kekerasan
Akhirnya, lagu “My Way” membawa kesadaran bahwa semua manusia akan dekat dengan akhir hidup. Usia Megawati 77 tahun bukan usia muda lagi. Lirik Lagu ini sangat pas dan mengena.
Hal tersebut tampak dari lirik pembuka, “And now, the end is near, and so I face the final curtain.” Dan sekarang, akhir (kisah kehidupan) sudah dekat, dan saya menghadapi tirai terakhir (babak akhir dari sebuah pentas drama).
Sesuai lirik lagu “My Way”, lebih dan lebih banyak lagi pengalaman politik mendidiknya.
Kita berharap Megawati dapat menutup semua babak hidupnya dengan baik. “Make it clear,” tulis Paul Anka.*** (O Gozali)