SERAYUNEWS-Objek wisata di Kabupaten Purbalingga diserbu pengunjung di libur panjang Waisak. Para wisatawan yang datang dari berbagai wilayah itu mulai memenuhi sejumlah kawasan wisata sejak Kamis (23/5/2024).
Humas Objek Wisata Air Bojongsari (Owabong) Purbalingga, Mas’ud, kepada serayunews.com, mengatakan pengunjung Owabong terdata sebanyak 2740 orang pada Jumat (24/5/2024) pukul 13.45 WIB. Sementara itu sehari sebelumnya jumlah pengunjung mencapai 5685 orang.
“Masih ada dua hari lagi libur panjang. Pengunjung akan semakin ramai,” ungkapnya.
Disampaikan objek wisata milik Pemkab Purbalingga tersebut memang menjadi primadona pengunjung saat liburan. Pihaknya menawarkan sejumlah wahana yang menarik perhatian. Mulai dari kolam air hangat, kolam ombak dan sejumlah wahana lain. “Kami juga memiliki objek wisata pendukung yaitu Taman Sanggaluri dan juga Goa Lawa,” katanya lagi.
Objek wisata lain yang juga ramai pengunjung adalah Taman Akuarium Raksasa Purbasari Pancuranmas, Goa Lawa di Desa Siwarak Kecamatan Karangreja dan Monumen Tempat Lahir Soedirman (MTL) di Desa Bantarbarang Kecamatan Rembang.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga R Budi Setiawan dalam kesempatan terpisah mengatakan sektor pariwisata memang menjadi andalan untuk meraih pendapatan daerah. Libur panjang cuti bersama ini merupakan salah satu momentum untuk mendongkrak tingkat kunjungan wisata ke Kabupaten Purbalingga.
“Kita memang memiliki sejumlah objek wisata yang sudah dikenal dan menarik perhatian,” katanya lagi.
Ditambahkan pembangunan di sektor pariwisata terus digiatkan. Apalagi belum lama ini tiga desa wisata di Kabupaten Purbalingga masuk menjadi 500 desa wisata terbaik di Indonesia. Masing-masing Desa Wisata Umah Wayang Selakambang, Desa Wisata Lembah Asri Serang, dan Desa Wisata Situ Tirta Marta Karangcegak. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
“Hasil ini didapat setelah melewati kurasi penilaian juri dari lima kategori penilaian. Yaitu Daya Tarik Desa Wisata, Amenitas, Digital, Kelembagaan & SDM, dan Resiliensi,” terangnya.
Pihaknya berharap, dengan masuknya tiga desa wisata dalam ajang ADWI 2024 bisa memicu semangat desa-desa wisata lain di Purbalingga untuk memperkuat potensi dan memperbaiki tata kelola destinasi. Kemudian, menjaga keberlanjutan lingkungan serta membuka ruang berkarya dan menciptakan lapangan kerja.