Selama dua hari sejak Minggu – Senin (5 – 6/12/2021), 10 orang anggota kelompok Bunda Malutik Kutawaru (Buntikku) dengan tekun mengikuti pelatihan hasil tambak menjadi produk UMKM di area Kampoeng Kepiting. Pelatihan ini menghadirkan pemateri Annisa dari Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Cilacap serta Rumdani Prapti Suwimi dan Eny Dwi Darwanti dari Koperasi Kemiren Asri, Kelurahan Tegalkamulyan, Cilacap Selatan.
Area Manager Communication, Relations & CSR Refinery Unit (RU) IV – PT KPI, Cecep Supriyatna mengatakan pelatihan ini menjadi upaya pengembangan Kampoeng Kepiting yang semakin populer sejak resmi dibuka awal September lalu. “Kami turut berbahagia karena Kampoeng Kepiting kini selalu ramai pengunjung. Melalui pengembangan olahan tambak diharapkan minat wisatawan terus bertambah sekaligus mengangkat nama Kabupaten Cilacap melalui oleh-oleh khas,” ujarnya.
Di sisi lain, kata Cecep pembinaan Kampoeng Kepiting Kutawaru ini juga menjadi implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG’s) pada point pertama, mengentaskan kemiskinan. “Yang tak kalah penting dari keberhasilan Kampoeng Kepiting ini adalah menjaga keberlanjutan dan manfaatnya untuk masyarakat. Mari bersama-sama kita jaga pencapaian baik ini,” imbuhnya.
Ketua Kelompok Buntikku, Surmiyati mengatakan pelatihan di hari pertama fokus pada pendampingan dan konsultasi produk-produk UMKM. Sedangkan hari kedua para peserta langsung praktek membuat olahan tambak menjadi produk.
“Untuk kepiting diolah menjadi kripik kepiting cangkang lunak, sambal kepiting dan krupuk atom kepiting. Sedangkan ikan kerapu diolah menjadi krupuk atom ikan kerapu, dan kripik kulit ikan kerapu,” jelasnya.
Ditambahkan, produk UMKM ini nantinya dikemas menjadi oleh-oleh yang dipajang di area display Kampoeng Kepiting. “Ruang display ini akan semakin melengkapi objek kunjungan para pecinta kuliner. Terimakasih untuk kepedulian Pertamina yang konsisten memberikan pembinaan,” pungkas Surmiyati.
