Ozil adalah gelandang yang rajin memberikan assist. Umpan-umpannya terukur. Bahkan pernah ada yang bilang jika Ozil memiliki mata di kakinya. Sehingga, bisa memberikan umpan bola secara tepat.
Kehebatan telah mengantarkan Ozil berseragam Real Madrid beberapa tahun lalu. Namun, kemudian pemain Jerman keturunan Turki itu memilih berlabuh di Arsenal.
Setelah semusim bersama Arsenal, pada musim panas 2014, Ozil ikut serta membawa Jerman juara Piala Dunia 2014. Itu adalah pencapaian tertinggi Ozil dalam sebuah tim.
Di Arsenal masa kepelatihan Arsene Wenger, Ozil adalah andalan. Setidaknya, Ozil menjadi sosok yang ikut berperan ketika Arsenal tiga kali juara Piala FA. Namun, semua mulai berubah ketika Arsenal ditangani Unai Emery.
Lalu, saat Emery pergi, ada Ljungberg. Kemudian datang Arteta. Awalnya di masa Arteta, Ozil masih diberi waktu untuk bermain. Tapi kini sudah tidak lagi. Bahkan, Ozil tak masuk skuat Arsenal di ajang Liga Inggris.
Bagi pemain yang berusia 32 tahun, kenyang pengalaman, masih memiliki fisik yang bugar, tentu sangat disayangkan tak dimainkan. Melalui media sosial, Ozil pun curhat soal situasinya.
Dia mengatakan, sudah berusaha memberikan yang terbaik. Dia sudah loyal pada Arsenal. Namun, loyalitas itu tak berbalas. Ozil mengaku akan terus berusaha agar kembali mendapatkan tempat di skuat Arsenal.
Sementara, pelatih Arsenal Mikel Arteta seperti diberitakan BBC mengatakan, dirinya berusaha untuk menaikkan performa para pemain sehingga bermanfaat untuk tim. Namun, dia menilai bahwa hal itu gagal dia dapatkan untuk Ozil.
Arteta mengaku bahwa komunikasinya dengan Ozil cukup lancar. Jadi keputusan tentang Ozil murni keputusan teknis permainan. Tak ada sangkut pautnya dengan hubungan personal. Artinya bahwa Ozil tak masuk skuat karena memang tak dibutuhkan.
Musim panas tahun depan, kontrak Ozil di Arsenal akan tuntas. Sepertinya Arsenal memang akan melepas Ozil secara cuma-cuma. Oleh siapa rumah megah itu akhirnya akan dipakai? Kira tunggu saja. (kholil)