Menurut Tukiran, kejadian tersebut bermula saat wilayahnya diguyur hujan sejak Senin siang. Puncaknya pada Selasa sekitar pukul 01.00 WIB, dia mendengar ada suara gemuruh tepat di samping rumahnya.
Saat dilihat, ternyata pagar bambu miliknya sudah terseret longsoran. Diapun kemudian terjaga dan meminta bantuan warga.
“Kejadiannya dini hari saat masih tidur, tiba-tiba mendengar suara gemuruh. Saya sempat panik, beruntung longsor hanya sampai pagar bambu tidak sampai membawa rumah,” katanya.
Melihat kejadian tersebut, warga bersama dengan para relawan melakukan pembersihan material dan membuat saluran air. Hal ini dilakukan agar longsor tidak melebar hingga membawa rumah warga.
Meski begitu, keluarga Tukiran masih merasa takut untuk tinggal dirumah, apalagi saat malam dan hujan tiba. Untuk sementara, keluarga mengungsi di tempat tetangga saat hujan tiba dimalam hari. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya korban jiwa jika sampai terjadi longsor susulan.