SERAYUNEWS– Pimpinan Panti Rehabilitasi Gangguan Jiwa dan Narkoba Tanbihul Ghofilin Cilacap, keluhkan nasib 40 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) asal Bandung Jawa Barat yang kurang perhatian. Pasalnya sejak sekitar 9 bulan, panti harus merawat puluhan ODGJ itu tanpa ada bantuan dan kejelasan.
Dalam video beredar, pimpinan panti mengaku mendapat titipan 40 ODGJ dari Satuan Tugas Penanganan Keterlantaran dan Disabilitas (Satgantar) bentukan Dinas Sosial (Dinsos) Bandung. Namun hingga 9 bulan dirawat tidak ada perhatian.
“Saya prihatin sekali selama di sini saya mengobati orang gangguan jiwa, ada yang sakit bahkan ada yang mati, semuanya adalah biaya dari saya, sedikitpun dari Satgantar Bandung tidak pernah memberi uang sepersen pun,” ujar Jasono, dikutip Senin (4/12/2023).
Selain itu, dalam keterangan video berdurasi 5 menit 17 detik yang dibuat pada Sabtu (2/12), Pimpinan Panti mengeluhkan karena membutuhkan bantuan untuk perawatan dan kebutuhan sehari-hari seperti makan dan sebagainya.
Bahkan ia juga meminta bantuan Pj Gubernur Jawa Barat hingga Menteri Sosial agar dapat membantunya. Sebab, sebelumnya ia pernah meminta bantuan dari Dinas Sosial Bandung namun belum ada tanggapan.
“Tolong kepada yang peduli sampaikan kepada Bu Risma atau Pj Gubernur Jawa Barat mereka adalah warganya tapi sudah ada 9 bulan di sini saya rawat tanpa ada biaya, mereka manusia butuh makan,” ujarnya.
Menanggapi video yang beredar tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat langsung merespons keluhan panti rehabilitasi ODGJ di Cilacap tersebut dengan mengirim bantuan pangan dan sejumlah dana.
Kepala Dinas Sosial Jabar Ida Wahida Hidayati menjelaskan, bantuan tersebut disampaikan Dinas Sosial Jabar atas nama Pemda Prov insiJabar, sehari setelah video keluhan pimpinan panti ODGJ mengunggah videonya.
“Petugas Dinas Sosial Pemprov Jabar langsung ke Cilacap untuk memberikan bantuan pangan dan bantuan tunai,” kata Ida di Bandung, Minggu (3/12/2023), dikutip dalam rilisnya melalui laman jabarprov.go.id.
Menurut Ida, beberapa ODGJ sebelumnya memang dikirim oleh Dinas Sosial Kabupaten Bandung berdasar keterangan melalui pesan WA dari pimpinan panti, Jasono.
“Kami langsung berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten Bandung. Berdasar keterangan dari Kadinsos Kabupaten Bandung, sebenarnya Dinsos Kabupaten Bandung sudah lama bekerja sama dengan panti tersebut dan mengakui yang dititipkan ke sana sebanyak 40 orang kebanyakan tidak diketahui keberadaan keluarganya atau istilahnya Mr. X,” jelas Ida.
Ida menambahkan, saat ini Dinsos Kabupaten Bandung sedang berkoordinasi dengan pihak panti, untuk menemukan solusinya.
“Dinsos Kabupaten Bandung akan menjemput pulang pasien di Cilacap tersebut dan rencananya akan ditempatkan sementara di UPTD Dinsos Kabupaten Bandung di Baleendah, sambil terus mengupayakan reunifikasi,” tambah Ida.