Pasca terjadinya kebakaran hebat di Pasar Kroya beberapa waktu lalu, Pemkab Cilacap berencana mendirikan pasar darurat di Terminal Karangmangu Kroya. Namun tempat yang diusulkan tersebut dinilai memberatkan pedagang.
Kroya, serayunews.com
Kroya, serayunews.com
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kroya Ormat mengatakan, bahwa usulan Terminal Karangmangu Kroya menjadi pasar darurat dinilai memberatkan para pedagang. Sebab, berdasarkan pengalaman sebelumnya, di lokasi tersebut dinilai kurang startegis.
“Dulu di Karangmangu para pedagang pada kolep, termasuk saya pribadi bablas modalnya. Kalau keinginan pedagang ada aspirasi dan masukan di depan SPBU Kedawung, namun di lokasi tanah warga,” ujar Ormat usai rapat koordinasi bersama Pemkab Cilacap dan perwakilan pedagang di Kantor Kecamatan Kroya, Senin (27/12/2021).
Menurutnya, alternatif tempat ke dua ini akan dimusyawarahkan dengan pemilik lahan, sebab pedagang juga tidak mampu untuk membayar sewa. Pasalnya pedagang mengalami kerugian besar atas peristiwa kebakaran Pasar Kroya tersebut.
“Biar nanti ada pendekatan (pemilik lahan) karena pedagang juga tidak mampu untuk menyewa, karena kerugian kebakaran juga banyak,” ujarnya.
Para pedagang meminta agar pasar segera direnovasi. Sedangkan untuk sementara waktu sebelum direlokasi ke pasar darurat, para pedagang mendirikan lapak di sekitar pasar dan gang jalan sekitar seperti jalan menuju kantor pos serta jalan di sebelah Kantor Pegadaian.
Karena pasar masih dalam pengelolaan pihak ke tiga, pedagang meminta agar Pemkab Cilacap panggil pihak ke tiga untuk koordinasi dan menentukan langkah lebih lanjut.
Sekretaris Daerah Cilacap Farid Ma’ruf menyampaikan, bahwa pihaknya akan segera menganggarkan pasar darurat melalui anggaran belanjan tak terduga APBD. Namun menurunya baru bisa dianggarkan pada tahun 2022 mendatang.
“Mudah-mudahan para pedagang nanti rembugan lagi, kalau mau disana nanti DPKUKM dan DPUPR akan mendesain berapa kapasitas di terminal tersebut, baru nanti ke penganggaran,” kata Sekda.
Sekda mengatakan, bahwa saat ini prioritas penanganan kepada para pedagang supaya bisa kembali berjualan dengan normal di tempat sementara. Sedangkan pasca pasar yang tebakar, penanganan ada di pihak ke tiga karena kontraknya hingga tahun 2032.
“Pedagang juga tadi mintanya sekitar 550 pedagang bisa masuk semua di Terminal tapi itu harus konsisten, kalau semisal di jalan tidak cukup dan tidak kondusif. Jadi usulannya di Karangmangu, nanti angkot dan bus diarahkan ke karangmangu,” ujarnya.
Sementara Camat Kroya Budi Narimo menyampaikan bahwa lahan milik Pemkab Cilacap yang ada saat ini ada di Terminal Karangmangu dan lahan kosong disekitarnya. Sebelumnya ada sejumlah masukan seperti di lapangan Desa Mujur, namun karena lokasi jalan menanjak dinilai bisa menyulitkan kendaraan bermanuver.
“Kita bersama Pak Sekda dan Dinas terkait sudah meninjau Pasar dan Terminal Karangmangu Kroya, sebagai tempat relokasi pedagang. Kalau sudah jadi (pasar darurat) nanti di relokasi semua ke sana. Kita juga minta kepada pihak ke tiga ikut bertanggungjawab. Karena pengelolaan Pasar Kroya ada di pihak ke tiga,” ujarnya.