Purwokerto, Serayunews.com
Dalam peluncuran buku biografi Buntoro yang berjudul ‘Dari Nol Menjadi Mall’, terungkap banyak cerita sedih, mengharukan sekaligus semangat pantang menyerah yang berhasil dikorek oleh Andy F Noya, sebagai pemandu dialog.
Buntoro berasal dari keluarga yang sangat sederhana, dimana ayahnya hanya bekerja di salah satu toko kelontong di Kota Purwokerto dan ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus tujuh orang anaknya. Ayahnya meninggal saat usia Buntoro baru 8 tahun dan hanya mewariskan satu sepeda dan satu mesin jahit.
“Waktu ayah saya meninggal, adik saya yang paling kecil berusia 1 tahun dan ibu sedang mengandung 3 bulan, kakak saya tertua berusia 10 tahun dan saya baru 8 tahun. Ibu saya harus berusaha menghidupi anak-anaknya dengan berjualan makanan. Pada waktu itu mungkin orang membeli hanya karena kasihan kepada kami,” tutur Buntoro mengawali kisahnya saat launching buku di Hall Rita Mall.
Ada satu pengalaman tak terlupakan yang berhasil dikulik Andy F Noya, yaitu saat Buntoro dan kakaknya berjualan bakso dengan mengayuh sepeda dan dalam kondisi hujan, jalanan licin, kemudian keduanya jatuh dan makanan yang dijualnya berhamburan.
Dengan tersenyum, Buntoro menceritakan, ia sempat sedikit khawatir, sebab hasil jualannya hari itu seharusnya untuk makan keluarga. Akhirnya, beberapa makanan yang masih bisa diselamatkan dipungut kembali dan dibawa pulang.
“Ibu saya sama sekali tidak marah pada saat itu, tetapi keesokan harinya beliau tidak memperbolehkan lagi kami berjualan keliling. Hal itu bukan karena takut merugi, tetapi beliau lebih khawatir kepada kesehatan kami. Sebab, ayah meninggal dalam usia muda dan ibu saya menginginkan anak-anaknya sehat, berumur panjang dan sukses,” tuturnya.
Dengan modal seadanya, Buntoro akhirnya membuka kios kelontong berukuran 4×6 meter di kawasan Kebondalem yang menjadi cikal bakal Rita Supermarket. Bahkan lemari untuk berjualan juga hasil meminjam. Buntoro yang masih berusia 15 tahun, harus memutar otak untuk mulai berbisnis, sebab ia menjadi tulang punggung keluarga, setelah kakaknya berangkat untuk bekerja di Lampung.
Kini dari kios kecil berukuran 4×6 meter tersebut, sudah menjadi supermarket yang paling besar di Kota Purwokerto. Kemudian berkembang dengan nambah Rita Supermarket di perempatan Isola dan terakhir berdiri dengan megahnya Rita Mall di pusat Kota Purwokerto.
“Tentu tidak mudah untuk mencapai kesuksesan, kuncinya adalah jika kita mempunyai cita-cita maka kejarlah terus, jangan berhenti sebelum cita-cita tersebut tercapai. Karena jika kita tekun berusaha, pasti Tuhan akan membukakan jalan,” katanya berbagi tips sukses.