Cilacap, serayunews.com
Wakil Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman mengatakan, banyaknya jumlah penduduk Kabupaten Cilacap yang mencapai 2,1 juta jiwa, memicu berbagai permasalahan salah satunya adalah stunting. Stunting sendiri merupakan breakdown dari masalah kemiskinan, akibat dari banyaknya jumlah penduduk.
“Meski demikian, penurunan angka stunting masih bisa kita upayakan salah satunya dengan kesempatan dari (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah untuk memberikan sampel dari dua kecamatan, Kecamatan Adipala dan Bantarsari untuk diaudit,” katanya kepada serayunews.com, Rabu (16/11/2022).
Di sisi lain, Wabup juga berharap Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) bisa preventif dan kuratif, serta bisa membuat kebijakan yang bisa mencegah dan menurunkan angka stunting yang ada di Kabupaten Cilacap. Sehingga harus ada evaluasi dan rencana tindak lanjut.
“Jadi kebijakan harus sesuai dan terpilah, artinya kalau memang ada yang segera ya segera kita lakukan. Baik dari hasil diseminasi AKS tahap 1 maupun AKS diseminasi tahap 2,” tutunya.
Sementara, Sekretaris Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Cilacap, Farid Rijanto, menyebutkan, pengawal audit kasus stunting ini adalah tim pakar Kabupaten Cilacap dan ada tim teknis. Sementara dua kecamatan yang jadi sampel itu Kecamatan Adipala tepatnya Desa Bunton dan Kecamatan Bantarsari tepatnya Desa Binangun.
“Tim pakar tentu ada pakar gizi, psikolog, dokter dengan pendampingan tim teknis dari OPD. Melibatkan juga organisasi wanita sampai instansi vertikal,” jelasnya.