
SERAYUNEWS- Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia kembali mengalami penyesuaian sejak awal Desember 2025.
Sejumlah perusahaan penyedia BBM mulai dari Pertamina, Shell, BP-AKR hingga Vivo melakukan penyesuaian mengikuti Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 mengenai formula harga dasar BBM.
Kondisi ini membuat masyarakat semakin aktif membandingkan harga antar SPBU untuk memilih bahan bakar yang paling efisien dan sesuai kebutuhan kendaraan.
Melansir berbagai sumber, berikut laporan lengkap mengenai perkembangan harga BBM terbaru dan perbandingan harga di semua SPBU besar pada Desember 2025.
Pertamina kembali menjadi sorotan karena menawarkan harga yang relatif lebih rendah dibanding kompetitornya, terutama untuk BBM nonsubsidi RON 92 atau Pertamax.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menjelaskan bahwa kenaikan harga dilakukan secara berkala mengikuti tren minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Mulai 1 Desember 2025, Pertamina menetapkan harga sebagai berikut:
⦁ Pertamax dijual Rp12.750 per liter, menjadikannya BBM RON 92 paling murah dibanding Shell, BP, maupun Vivo.
⦁ Pertamax Green 95 dipatok Rp13.500 per liter.
⦁ Pertamax Turbo dibanderol Rp13.750 per liter.
⦁ Dexlite kini di angka Rp14.700 per liter.
⦁ Pertamina Dex naik menjadi Rp15.000 per liter.
Harga tersebut berlaku secara nasional, sementara beberapa daerah seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat memiliki penyesuaian khusus.
Di Aceh dan Sumatera Utara, Pertamax dijual lebih murah yaitu Rp12.500, dan Pertamax Turbo berada pada angka Rp13.400 per liter. Sedangkan di Sumatera Barat, Pertamax dijual Rp12.800, sedikit lebih tinggi namun masih kompetitif.
Untuk produk bersubsidi, Pertalite Rp10.000 dan Biosolar Rp6.800 tetap tidak mengalami perubahan.
Shell menjadi salah satu penyedia yang sempat mengalami kelangkaan BBM, terutama Shell Super dan Shell V-Power. Kekosongan ini terjadi akibat pembahasan suplai impor yang belum rampung.
Namun, sejak awal Desember 2025, suplai BBM swasta kembali normal setelah Shell menerima pasokan dari Pertamina Patra Niaga.
President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, menegaskan bahwa Shell Super kembali tersedia bertahap di SPBU wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Harga BBM Shell per Desember 2025 adalah sebagai berikut:
⦁ Shell Super dijual Rp13.000 per liter, menjadi pesaing langsung Pertamax.
⦁ Shell V-Power dipatok Rp13.630 per liter.
⦁ Shell V-Power Diesel berada di angka Rp15.250 per liter.
⦁ Shell V-Power Nitro+ dijual Rp13.890 per liter.
Meskipun harga Shell Super masih lebih tinggi dari Pertamax, peminatnya tetap besar karena dianggap memberi performa lebih stabil untuk kendaraan injeksi dan turbo.
BP-AKR, yang populer di wilayah Jabodetabek dan Surabaya, juga menyesuaikan harga BBM mulai 1 Desember 2025. Kenaikan ini sejalan dengan lonjakan harga minyak dunia dan biaya operasional impor.
Per awal Desember 2025, BP menetapkan:
⦁ BP 92 dijual Rp13.000 per liter, sama dengan harga Shell Super dan Vivo Revvo 92.
⦁ BP Ultimate dipatok Rp13.630 per liter, identik dengan Shell V-Power.
⦁ BP Ultimate Diesel berada di angka Rp15.250 per liter, menyamai harga diesel premium dari Shell dan Vivo.
Kenaikan harga ini bukan yang pertama. Pada November 2025, BP 92 masih berada di harga Rp12.680 per liter sebelum naik ke Rp13.000.
SPBU Vivo kembali menjadi perbincangan setelah beberapa jenis BBM-nya sempat langka. Mulai 24 November 2025, Vivo kembali menerima pasokan minyak baru dari Pertamina. Produk yang kini tersedia kembali meliputi Revvo 92 dan Diesel Primus Plus.
Harga BBM Vivo per Desember 2025 adalah:
⦁ Revvo 92 dijual Rp13.000 per liter.
⦁ Diesel Primus Plus berada di angka Rp15.250 per liter.
⦁ Harga tersebut naik cukup signifikan dibanding November, ketika Revvo 92 berada pada Rp12.680 dan Diesel Primus Plus pada Rp14.410 per liter.
Jika membandingkan harga RON 92 (kategori paling populer dan setara dengan Pertamax, Shell Super, BP 92, dan Vivo Revvo 92), hasilnya cukup jelas:
⦁ Pertamax (Pertamina): Rp12.750 per liter
⦁ Shell Super: Rp13.000 per liter
⦁ BP 92: Rp13.000 per liter
⦁ Vivo Revvo 92: Rp13.000 per liter
Dengan demikian, Pertamax menjadi satu-satunya BBM RON 92 yang dijual di bawah Rp13.000, sehingga menjadi pilihan paling ekonomis bagi pengendara.
Untuk BBM dengan oktan lebih tinggi seperti RON 95 dan RON 98, harga di semua SPBU relatif serupa:
⦁ Pertamax Green 95: Rp13.500
⦁ Shell V-Power / BP Ultimate: Rp13.630
⦁ Pertamax Turbo / Shell Nitro+: Rp13.750–Rp13.890
Produk-produk kategori ini ditujukan untuk mobil berkompresi tinggi dan pengguna yang fokus pada performa mesin.
Pada kategori diesel, Shell, BP, dan Vivo menawarkan harga yang sama, yaitu Rp15.250 per liter. Sementara Pertamina masih lebih rendah:
⦁ Pertamina Dex: Rp15.000
⦁ Dexlite: Rp14.700
Ini menjadikan Pertamina tetap unggul dalam kategori diesel nonsubsidi.
Selain penyesuaian harga, kabar baik lain datang dari pemulihan pasokan BBM. Pertamina Patra Niaga menyalurkan 100 ribu barel BBM untuk Shell dan BP, serta jumlah yang sama untuk Vivo melalui mekanisme impor pemerintah.
Penyaluran ini dilakukan untuk memastikan layanan BBM swasta tetap berjalan dan menghindari kelangkaan berkepanjangan.
Roberth MV Dumatubun menegaskan bahwa suplai kepada operator swasta diberikan atas arahan pemerintah untuk menjaga stabilitas pasar BBM nasional.
Dari seluruh penyedia BBM besar di Indonesia, Pertamina masih menjadi pilihan paling murah untuk BBM jenis RON 92, RON 95, dan diesel. Sementara Shell, BP, dan Vivo memiliki harga seragam dan sedikit lebih tinggi karena mengikuti standar global dan biaya impor.
Ringkasnya:
⦁ Paling terjangkau: Pertamax (Rp12.750)
⦁ Paling stabil: Shell Super, BP 92, Vivo Revvo 92 (Rp13.000)
⦁ Diesel paling murah: Pertamina Dexlite dan Dex
⦁ Performa premium: Shell V-Power dan Pertamax Turbo
Dengan harga yang terus berubah mengikuti pasar minyak global, pengendara diimbau untuk selalu memeriksa harga terbaru sebelum mengisi BBM, terutama bagi pengguna kendaraan dengan konsumsi bahan bakar tinggi.