U ntuk itu, relawan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Banjarnegara bersama dengan BPBD dan relawan lain melakukan penimbunan material di jalan yang amblas. Hal ini dilakukan agar jalan distribusi logistik sekaligus akses utama warga dua desa terdampak bencana tanah gerak ini dapat kembali dilalui.
Koordinator relawan RAPI Banjarnegara Tejo Sumarno mengatakan, pengurugan jalan ini dilakukan agar akses kendaraan bisa melintas, sebab sejak amblasnya jalan utama sedalam 4 meter beberapa waktu lalu, semua kendaraan tidak dapat melintas, hal ini sangat menganggu distribusi logistik untuk warga pengungsian di Desa Suwidak.
“Kita mencoba lakukan pengurugan pada beberapa titik jalan yang amblas, sehingga kendaraan roga dua maupun kendaraan logistik bisa melintas,” katanya.
Menurutnya, saat ini jumlah warga yang masih tinggal di pengungsian akibat pergerakan tanah awal Desember lalu mencapai 48 kepala keluarga dengan 153 jiwa. Selain itu, akibat pergerakan tanah tersebut juga menrusak sedikitnya 8 rumah rata dengan tanah dan 6 rumah rusak ringan, termasuk fasilitas umum seperti musala dan sekolah mengalami kerusakan, serta puluhan rumah lainnya terancam.
Kondisi ini diperparah dengan masih bergeraknya tanah di sejumlah titik lokasi bencana, khususnya saat hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah bencana.