
SERAYUNEWS – Pil KB Andalan Laktasi menjadi salah satu metode kontrasepsi yang banyak dipilih oleh ibu menyusui karena dinilai aman dan tidak mengganggu produksi air susu ibu (ASI).
Pil ini mengandung hormon progestin dosis rendah, tanpa tambahan hormon estrogen, sehingga tidak memengaruhi kualitas maupun kuantitas ASI yang diberikan kepada bayi.
Meski demikian, waktu mulai mengonsumsi pil ini tidak bisa dilakukan sembarangan karena berkaitan erat dengan kondisi tubuh pasca-melahirkan dan efektivitas kontrasepsi itu sendiri.
Selain ibu menyusui, pil KB Andalan Laktasi juga direkomendasikan untuk beberapa kelompok perempuan tertentu. Menurut informasi dari akun resmi BKKBN Banten, berikut kategori yang disarankan menggunakan jenis pil ini:
1. Ibu Menyusui
Pil KB Andalan Laktasi merupakan pilihan kontrasepsi paling aman bagi ibu menyusui karena tidak mengandung estrogen yang dapat menurunkan produksi ASI. Kandungan progestin tunggalnya membantu mencegah kehamilan tanpa memengaruhi proses menyusui.
2. Perempuan dengan Alergi terhadap Estrogen
Bagi perempuan yang memiliki sensitivitas terhadap hormon estrogen, pil ini menjadi alternatif yang lebih aman. Penggunaannya membantu mencegah kehamilan tanpa risiko efek samping dari paparan hormon estrogen.
3. Penderita Kista atau Endometriosis
Pil KB Andalan Laktasi juga dapat digunakan oleh perempuan dengan kondisi medis seperti kista ovarium atau endometriosis. Kandungan progestinnya dapat membantu menekan pertumbuhan jaringan abnormal serta mengurangi gejala nyeri.
4. Perempuan dengan Menoragia (Perdarahan Menstruasi Berlebih)
Mengonsumsi pil KB ini juga dapat membantu mengurangi volume perdarahan saat menstruasi dan membantu menyeimbangkan kadar hormon dalam tubuh.
Berdasarkan paparan ilmiah berjudul “Obat dalam Pelayanan Kebidanan dalam Masa Laktasi dan Kontrasepsi” yang disusun oleh Irma Rahmawati dan tim dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, ibu menyusui yang memberikan ASI secara eksklusif dapat mulai mengonsumsi pil KB Andalan Laktasi enam bulan setelah melahirkan.
Waktu ini dianggap ideal karena tubuh ibu sudah menyesuaikan diri dengan proses laktasi dan hormon prolaktin yang berperan dalam produksi ASI sudah stabil.
Untuk hasil yang maksimal, pil ini sebaiknya mulai diminum pada hari pertama menstruasi.
Dosis yang dianjurkan adalah satu tablet setiap hari pada jam yang sama, tanpa jeda. Disiplin dalam mengonsumsi pil ini sangat penting karena efektivitasnya bisa mencapai 99 persen bila diminum secara teratur sesuai petunjuk dokter atau tenaga kesehatan.
Meskipun tergolong aman, sebagian ibu bisa mengalami efek samping ringan, terutama pada tiga bulan pertama pemakaian.
Efek tersebut dapat berupa spotting (bercak darah ringan), rasa pusing, mual, atau payudara terasa lebih lembek.
Namun, keluhan ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang setelah tubuh menyesuaikan diri terhadap kandungan hormon progestin.
Jika efek samping berlangsung lama atau terasa mengganggu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.
Meskipun mudah ditemukan di apotek, penggunaan Pil KB Andalan Laktasi sebaiknya tidak dilakukan tanpa konsultasi medis. Setiap perempuan memiliki kondisi tubuh yang berbeda, terutama setelah melahirkan.
Konsultasi dengan dokter atau bidan akan membantu menentukan waktu dan dosis yang paling tepat, sekaligus memastikan tidak ada kontraindikasi terhadap obat lain yang sedang dikonsumsi.
Demikian informasi tentang kapan pil KB laktasi bisa dikonsumsi.***