Cilacap, serayunews.com
Peringatan HPSN di Kabupaten Cilacap tahun ini mengangkat tema, “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat”. Acara ini menjelaskan bagaimana mengolah atau menukar sampah dan barang bekas menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai jual. Sebagai contoh, koran, sampah daun kering dan plastik di tangan guru dan anak-anak sekolah bisa menjadi busana dengan nilai seni tinggi.
Maka, Penjabat Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar mengimbau kepada masyarakat untuk mulai peduli dengan sampah khusunya sampah rumah tangga. Mulai mengurangi jumlahnya, memilah dan memisahkan berdasarkan jenis dan cara pengolahan hingga mengelola sampah menjadi hal yang lebih bermanfaat.
“Peduli sampah itu penting, setiap hari kita menghasilkan sampah. Siapa yang mau mengolah? Siapa yang mau memanfaatkan? Salah satu upaya yang bisa kita lakukan yaitu mulai dari menguranginya dulu. Sebagai masyarakat, kita kurangi dulu produksi sampah harian kita. Kemudian bagaimana mengolahnya, mulai dengan kita pisah dulu, sampah yang akan diolah di RDF, sampah yang akan kita daur ulang, kita pisahkan dulu,” ujar Yunita.
Proses-proses ini yang menurut Yunita, masyarakat perlu mendapatkan diedukasikan. Karena sebenarnya jika pengelolaan dan pengolahan dengan baik sampah bisa menjadi uang bahkan penghasilan.
“Bisa kita lihat bahwa sampah-sampah yang pengolahannya dan pengelolaannya dengan baik ternyata bisa menjadi uang bahkan penghasilan. Jadi dampak dari mengelola sampah itu ternyata bisa menggerakan roda perekonomian,” tambahnya.
Peringatan HPSN 2023 di Kabupaten Cilacap juga sebagai bentuk peringatan suatu tragedi akibat sampah yang menelan banyak korban jiwa. Yakni, tragedi longsor yang terjadi di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat tahun 2005.
Dalam kesempatan ini juga ada pengukuhan Pengurus Persatuan Bank Sampah Nusantara (Perbanusa) Cilacap yang diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap. Lalu, penyerahan penghargaan bidang lingkungan kepada sekolah-sekolah Adiwiyata dan Program Kampung Iklim.