
Ada 32 guru sekolah dasar di Banjarnegara mendapatkan pelatihan pertolongan pertama dari PMI Kabupaten Banjarnegara.
Banjarnegara, serayunews.com
Guru sekolah dasar ini sengaja mendapatkan pemahaman pertolongan pertama. Sehingga nantinya dapat mencetak kader serta meningkatkan kapasitas palang merah remaja (PMR) sejak pendidikan dasar. Melalui kegiatan ini, harapannya para generasi usia dini ini sudah memiliki semangat, serta lebih responsif terhadap aksi sosial kemanusiaan.
Ketua PMI Kabupaten Banjarnegara, dr Amalia Desiana mengatakan, gerakan PMR merupakan potensi dan ujung tombak kegiatan kemanusiaan. Selain itu jadi agen perubahan dan kepalangmerahan di masa mendatang.
Untuk itu, perlu adanya pembinaan serta arahan dan pengkaderan yang berkesinambungan, sehingga nantinya akan lahir kader serta relawan yang tangguh dan berkualitas.
“Untuk lebih menarik, maka perlu ada inovasi serta pengembangan dalam kegiatan kepalangmerahan bagi PMR. Termasuk, melakukan kolaborasi serta memanfaatkan era digital. Dengan begitu, potensi dan kegiatan edukasi dapat diimplementasikan bagi para kader muda PMR di Banjarnegara pada setiap unit sekolah,” ujarnya.
Tak hanya itu, pada guru SD ini juga mendapatkan pemahaman tentang pengumpulan bantuan korban bencana alam. Kemudian, bakti sosial kemasyarakat, kunjungan ke panti asuhan, perawatan keluarga dan kebersihan, serta kesehatan lingkungan.
Ketua panitia kegiatan, Toto Budi Santosa mengatakan, diklat dan pelatihan pembina PMR tingkat Sekolah Dasar diikuti oleh 32 peserta perwakilan Kecamatan.
“Peserta adalah pembina PMR di pangkalan Sekolah Dasar yang siap menjadi agen, serta menularkan ilmu yang diraih kepada rekan guru lainnya di Kecamatan masing-masing,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, peserta diberikan beberapa materi seperti pertolongan pertama, perawatan keluarga, ayo siaga bencana, dan pendidikan remaja sebaya.