
SERAYUNEWS – Selama tahun 2025, emas kembali menjadi primadona di dunia investasi. Harganya yang terus meningkat membuat banyak orang mulai melirik logam mulia ini sebagai pelindung nilai aset mereka.
Pertanyaan pun muncul, bagaimana arah harga emas di tahun 2026 nanti? Apakah akan terus menguat atau justru bergerak turun karena faktor ekonomi global?
Beberapa analis menilai harga emas berpotensi menembus rekor baru, sementara sebagian lainnya mengingatkan adanya potensi koreksi jika ekonomi dunia membaik terlalu cepat.
Untuk memahami tren emas di 2026, penting bagi Anda melihat data historis dan faktor pendorongnya.
Berdasarkan catatan historis, emas dikenal memiliki nilai yang cenderung stabil dan tumbuh secara konsisten dari tahun ke tahun.
Data dari Oxford Gold Group menyebutkan rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan emas selama dua dekade terakhir mencapai 11,2 persen.
Meski begitu, fluktuasi harga tetap bisa terjadi sewaktu-waktu. Ada periode di mana harga melonjak tajam, namun kadang pula melandai akibat tekanan pasar.
Dengan karakteristik tersebut, prospek harga emas pada 2026 dinilai tetap positif dalam jangka menengah hingga panjang.
Ketidakpastian ekonomi global, konflik geopolitik, hingga kekhawatiran terhadap inflasi membuat emas semakin dilirik sebagai aset aman atau safe haven.
Permintaan terhadap emas pun meningkat, baik dari individu, institusi, maupun bank sentral di berbagai negara.
Prediksi harga emas 2026 banyak dibicarakan oleh lembaga keuangan besar dunia. Berikut pandangan beberapa di antaranya:
1. Deutsche Bank
Deutsche Bank memprediksi rata-rata pertumbuhan harga emas pada 2026 akan berada di kisaran 3.700 dolar AS per ons, naik dari proyeksi sebelumnya di angka 2.900 dolar AS.
Kenaikan ini menunjukkan pandangan yang lebih optimistis terhadap kinerja emas di tahun mendatang.
2. Goldman Sachs Group Inc.
Bank investasi multinasional ini dikenal dengan slogannya “Go for Gold”.
Goldman Sachs memperkirakan harga emas bisa menembus lebih dari 3.700 dolar AS per ons pada akhir 2025 dan berpotensi meningkat hingga 4.000 dolar AS per ons pada pertengahan 2026.
Menurut analisis mereka, penurunan suku bunga oleh bank sentral akan membuat emas semakin diminati.
Selain itu, ketegangan perdagangan internasional dan kekhawatiran terhadap defisit fiskal Amerika Serikat turut memperkuat daya tarik emas.
3. Bank of America
Sedikit lebih konservatif, Bank of America memproyeksikan harga emas mencapai 3.036 dolar AS per ons pada 2025 dan meningkat menjadi 3.350 dolar AS per ons pada 2026.
Meski tidak setinggi prediksi lembaga lain, arah trennya tetap menunjukkan kenaikan.
4. J.P. Morgan
Raksasa keuangan ini memprediksi harga emas bisa mencapai 4.000 dolar AS per ons di tahun 2026.
Mereka menyoroti risiko politik global dan potensi inflasi tinggi sebagai faktor utama yang akan mendorong investor beralih ke logam mulia.
Sementara itu, laporan pasar terbaru dari beberapa analis internasional juga memperkuat pandangan bahwa harga emas masih berpeluang mencetak rekor baru hingga 2026.
Sejumlah riset memperkirakan kisaran harga emas bisa mencapai antara 4.500 hingga 4.700 dolar AS per ons jika ketegangan geopolitik dan kebijakan moneter longgar terus berlanjut.
Beberapa faktor utama yang akan memengaruhi harga emas di tahun mendatang antara lain:
Jika faktor-faktor tersebut bergerak searah, maka tren harga emas di 2026 diperkirakan tetap bullish atau menguat.
Melihat potensi kenaikan harga emas di 2026, pertanyaan selanjutnya adalah kapan waktu yang paling tepat untuk mulai berinvestasi? Jawabannya: kapan pun Anda siap.
Investasi emas tidak membutuhkan modal besar dan bisa dimulai dari jumlah kecil.
Kini banyak pilihan investasi emas digital yang aman dan praktis, misalnya melalui Tabungan Emas Pegadaian.
Anda bahkan bisa mulai menabung emas dengan nilai pembelian awal sekitar sepuluh ribu rupiah.
Emas yang dikumpulkan dapat dicairkan kembali kapan saja, baik dalam bentuk gadai, buyback, maupun dicetak menjadi logam mulia batangan.
Melalui fitur simulasi tabungan emas, Anda bisa menghitung berapa gram emas yang bisa dibeli sesuai anggaran.
Bagi investor yang berorientasi jangka panjang, konsistensi jauh lebih penting dibanding mencari momen tertentu.
Dengan pemantauan harga harian dan strategi yang disiplin, potensi keuntungan dari investasi emas bisa terus dioptimalkan.***