SERAYUNEWS– Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memberikan dukungan terhadap program pencegahan stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak balita. Langkahnya melalui penyediaan sarana prasarana air bersih dan sanitasi.
Tercatat, sejak 2018 hingga 2022, dukungan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) telah berjalan di 1.781 lokasi dengan anggaran Rp559 miliar. Sementara program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) ada di 4.099 lokasi dengan anggaran Rp1,8 triliun.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengungkapkan, pada Tahun Anggaran 2023, dukungan penanganan stunting Kementerian PUPR secara bertahap melalui program Pamsimas di 964 desa dengan anggaran Rp385,6 miliar.
Sedangkan untuk Sanimas Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) tersebar di 1.890 desa. Alokasi anggaran jumlahnya mencapai Rp661,5 miliar dengan target sasaran 66.150 Kepala Keluarga (KK) dan 28.350 tenaga kerja.
“Apabila anak-anak Indonesia tidak mendapatkan air bersih dan sanitasi yang baik, akan berisiko stunting, ini harus kita hindari. Oleh karenanya Pemerintah gencar untuk melaksanakan program penyediaan air bersih dan sanitasi,” katanya.
Padat Karya
Dukungan infrastruktur oleh Kementerian PUPR melalui program padat karya Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya berupa Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).
Pelaksanaan kegiatan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) bertujuan untuk mendistribusikan anggaran infrastruktur kerakyatan hingga ke desa/pelosok serta mendorong perekonomian masyarakat dan memperluas lapangan pekerjaan.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional tentang penetapan lokasi fokus intervensi penurunan stunting, penyediaan infrastruktur air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat tahun 2023 rencananya tersebar di 246 kabupaten/kota di 12 provinsi dengan skema percepatan khusus.
Program Pamsimas dan Sanimas berkontribusi pada pencegahan stunting melalui intervensi sensitif atau pengaruh tidak langsung, yakni dengan penyediaan sarana air minum dan sanitasi.
Selain menyediakan sarana dan prasarana sanitasi layak berupa pembangunan jamban dan tangki septik individual maupun komunal, kegiatan Sanimas SPALD-S juga mendorong perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.
Pencegahan stunting dengan penyediaan fasilitas air bersih dan sanitasi merupakan Program Prioritas Nasional oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya.