Banjarnegara, serayunews.com
Mengingat pentingnya tracking pasien Covid-19, PMI Banjarnegara memberikan pembekalan bagi relawan PMI terkait Survelains Berbasis Masyarakat (SBM) Penguatan dan Percepatan Respon Covid-19.
SBM sendiri dilakukan dengan melibatkan tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Sokaraja, Kecamatan Pagentan. Selama ini, kendala terbesar adalah tracing atau pelacakan. Masyarakat juga harus memahami pentingnya keterbukaan agar dapat dilakukan pelacakan dengan tepat.
Ketua PMI Kabupaten Banjarnegara dr Amalia Desiana mengatakan, selama ini tracking yang dilakukan masih jauh dari standart yang diterapkan oleh WHO, dimana WHO merekomendasikan tracing kontak erat 1 banding 30, namun di negeri ini baru dilakukan 1 banding 1.
“Dengan pelatihan ini, nantinya tim Sibat memiliki peran penting dalam membantu satgas Covid-19 di tingkat desa sebagai upaya percepatan penanganan pandemic Covid-19,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut peserta juga dibekali dengan berbagai materi pendukung seperti pengenalan Survelains Berbasis Masyarakat, definisi kasus masyarakat, peran relawan, mengenal rumor dan dukungan Psikologis.
Menurutnya, program penguatan dan percepatan respon Covid 19 berbasis masyarakat ini merupakan program dari PMI pusat yang bekerjasama dengan KOICA (Korea International Cooperation Agency). Diharapkan dari kegiatan ini mampu melahirkan kader serta sumber daya relawan yang andal dan berkualitas demi membantu pemerintah dalam mengatasi pandemic Covid-19.