
SERAYUNEWS – Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Kabupaten Banyumas berlangsung meriah.
Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Inspektorat menggelar lomba menggambar bertema antikorupsi yang melibatkan ratusan pelajar tingkat SD/MI dan SMP/MTs.
Kegiatan ini kembali menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam pendidikan antikorupsi sejak dini.
Acara berlangsung di Convention Hall Komplek Menara Pandang Purwokerto, Selasa (9/12/2025), dan dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Banyumas, Agus Nur Hadie.
Kegiatan tersebut diikuti pimpinan OPD, guru, serta para pelajar yang memadati lokasi acara.
Sekretaris Daerah Banyumas, Agus Nur Hadie, menegaskan bahwa Hakordia merupakan momentum penting untuk menumbuhkan karakter jujur pada generasi muda.
Ia menilai edukasi antikorupsi harus hadir dalam bentuk kegiatan menyenangkan agar mudah dipahami anak-anak.
“Semoga kegiatan ini menjadi pengalaman yang menyenangkan dan mendidik bagi anak-anak kita, sekaligus menanamkan nilai kejujuran dan integritas sejak dini melalui cara yang kreatif dan penuh keceriaan,” katanya.
Agus menjelaskan, Hakordia Banyumas 2025 mengusung tema “Satukan Aksi Basmi Korupsi Menuju Banyumas PAS”, sejalan dengan visi Banyumas PAS: Produktif, Adil, dan Sejahtera.
Visi tersebut, katanya, hanya dapat terwujud ketika masyarakat bersatu menjaga lingkungan yang jujur, bersih, dan bebas korupsi.
Agus juga menekankan bahwa korupsi masih menjadi masalah serius bagi bangsa. Dampaknya tidak hanya merugikan negara secara materiil, tetapi juga merusak nilai sosial dan melemahkan kepercayaan publik.
“Untuk itulah pendidikan antikorupsi tidak hanya menjadi tanggung jawab orang dewasa. Anak-anak sebagai generasi penerus juga harus dibekali nilai kejujuran, integritas, dan keberanian menyampaikan kebenaran,” ujarnya.
Ia berharap nilai-nilai tersebut dapat membentuk pribadi yang berani mengatakan benar, menolak yang salah, dan siap membangun Banyumas yang bersih serta berkeadilan.
Sekretaris Inspektorat Banyumas, Adi Arianto, menyampaikan bahwa lomba menggambar tahun ini diikuti 250 peserta.
“Sebenarnya panitia membatasi peserta yaitu 125 siswa SD/MI dan 125 siswa SMP/MTs. Namun saat pelaksanaan masih ada siswa yang mendaftar,” katanya.
Adi menjelaskan bahwa seni menjadi media efektif untuk menanamkan nilai kejujuran dan tanggung jawab pada anak-anak. Melalui gambar, pesan antikorupsi bisa diterima dengan lebih mudah dan menyenangkan.
“Adanya lomba ini, tidak hanya mengasah kreativitas anak-anak, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa setiap tindakan kecil yang jujur memiliki arti besar bagi masa depan bangsa,” tambahnya.
Sebelum lomba dimulai, seluruh peserta mendapat materi pendidikan antikorupsi dari Psikolog Dr. Henie Kurniawati MA, serta penampilan inspiratif dari Duta Integritas Banyumas.