SERAYUNEWS– Satu orang jemaah calon haji (Calhaj) asal Purbalingga, gagal berangkat ke Tanah Suci tahun 2023. Hal itu dikarenakan, jemaah itu tidak lolos di tes kesehatan.
“Satu orang tidak bisa masuk daftar pemberangkatan, karena belum Vaksin Covid-19 sama sekali,” kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Ani Mufarokhakh, Kamis (01/06/2023).
Meskipun sudah berusaha dikejar untuk memenuhi syarat, tapi waktu tetap tidak memungkinkan. Karena pelaksanaan vaksin 1 dan vaksin 2 itu, harus ada jeda waktu.
“Berusaha untuk dilakukan vaksin, tapi ternyata tetap tidak terkejar. Karena ada jeda waktu antara vaksin 1 dan 2 itu 21 hari,” ujarnya.
Awalnya kuota Purbalingga 593 orang calhaj. Kemudian ada perubahan, karena ada yang meninggal, mundur, atau belum menyelesaikan pelunasan. Akhirnya ada tambahan kuota, dengan total jumlah 610 orang calhaj.
“Jumlah 610, itu sudah termasuk ada 3 orang mutasi dari Semarang,” ujarnya.
Ani menjelaskan, bahwa ada 95 kuota cadangan. Namun, dari jumlah itu baru ada 53 orang yang sudah mengkonfirmasi dan membuat surat kesanggupan. Sementara 38 orang di antaranya, sudah dipastikan masuk daftar penerbangan tahun ini.
Tersisa 14 orang, satu di antaranya calhaj yang belum vaksin. Sehingga, ada 13 calhaj yang memiliki peluang untuk berangkat tahun ini. Namun dengan catatan, kalau ada slot yang bisa diisi.
“Dari 53 cadangan resmi dan pelunasan, 38 sudah masuk (daftar, red) dan sisanya masih menunggu kalau ada yang kosong di penerbangan karena sakit, tidak istitoah karena pendampingan, mundur, atau hamil,” katanya.