Advertisement
Advertisement
Banyumas, serayunews.com
Pengecekan yang dipimpin oleh Bupati Banyumas, Achmad Husein dilakukan dari mulai Pos Pam Lebaran di Stasiun Purwokerto, Jembatan Timbang Ajibarang, dan Pos Pam Wangon.
“Sehari ada 120 pemudik yang masuk, tetapi kondisinya urgen (kepentingan mendatang atau benar-benar penting, red), mereka menunjukkan dengan surat-surat (surat izin jalan, red). Kita ada cek intensif, untuk random cek antigen juga ada, walaupun di sana sudah ada antigen genos, tapi hanya untuk keamanan saja,” ujar dia seusai mengecek di Stasiun Purwokerto.
Sedangkan untuk Pos Pam Jembatan Timbang, Bupati menemukan adanya dilema. Warga yang melintasi pos pam tersebut bukan hanya warga yang hendak masuk ke Kabupaten Banyumas saja, ada yang hendak masuk wilayah Purworejo, Kebumen serta wilayah lainnya.
“Kalau kita minta balik lagi, mereka bukan warga sini. Jadi kita melakukan tes antigen ke semua gratis dari kami Kabupaten Banyumas. Kalau negatif kita suruh lanjut lagi karena sudah aman,” ujarnya.
Jika ditemukan positif pada saat di tes, warga luar Kabupaten Banyumas juga akan tetap menjalani perawatan terlebih dahulu di Kabupaten Banyumas, hingga kemudian diserahkan ke kabupaten yang mereka tuju.
“Dari awal penyekatan, sudah ada 2.000 lebih pemudik yang kita antigen, belum ada yang positif. Kalau yang suruh kita putar balik juga banyak ribuan,” kata dia.
Sementara itu menurut Kapolresta Banyumas, Kombes Pol M Firman L Hakim yang turut ikut dalam pengecekan tersebut menjelaskan, terkait jebolnya penyekatan di wilayah barat luar Kabupaten Banyumas, memang ada dampak ke Kabupaten Banyumas. Namun, pihaknya akan terus melakukan upaya terbaik.
“Ini memang akan berdampak ke kita, di sini tidak jebol, kita lakukan upaya terbaik, intinya satu kita tetap menjaga kesehatan yang ada di sini,” ujarnya.