Advertisement
Advertisement
Purwokerto, serayunews.com
Seusai kegiatan Irjen Pol Dr Agung menejelaskan bahwa dialog tersebut bertujuan untuk mengingatkan kembali pentingnya bela negara kepada generasi sekarang, terutama generasi-generasi yang keluar dari nilai-nilai kebangsaan kenegaraan.
“Bela negara yang dimaksud bukan seperti dulu konvesional atau invasi militer, yang dihadapi itu ancaman, terorisme, narkotika, radikalisme, dan sebagainya. Ini harus kita edukasi tidak semua masyarakat mengetahui, bela negara itu tidak hanya pada zaman dahulu, kita harus ubah mindsetnya,” ujar dia.
Bahkan, bela negara saat ini ada juga hubungannya dengan saber pungli, dimana menurutnya itu dapat merusak sendi-sendi bangsa, sehingga perlu adanya pemahaman yang baik dalam bela negara.
“Setelah ini, bila perlu kita sidak ke kantor pelayanan publik. Evaluasinya kita kemarin rakernas setiap bulan November, pungli hampir di seluruh siklus kehidupan, bahkan dari akta kelahiran,” katanya.
Dari kasus selama tahun 2021 yang ditangani oleh saber pungli, masih menurut Agung, ada ratusan ribu kasus dengan barang bukti dan tersangkanya. Kasus pungli kebanyakan di pulai Jawa.
“Tetapi kita kan saber pungli 70 persen pencegahan, lebih banyak mencegah dibandingkan penindakan,” kata dia.
Kegiatan tersebut diprakarsai oleh Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya dan Lingkungan Hidup (LPPSLH) Purwokerto, Bangkit Ari Sasongko juga dihadiri oleh Guru Besar Bidang Hukum Acara Pidana Prof Dr Hibnu Nugroho SH MH dan Bupati Banyumas Achmad Husein serta sejumlah tamu undangan.