“Setelah diisolasi selama sepuluh hari kemudian kita evaluasi dengan metode swab PCR dan antigen, Alhamdulillah hari ini sudah dinyatakan negatif semua,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Edy Siswanto, di ruang kerjanya Selasa (4/5/2021).
Edy mengatakan, sebelumnya ada 39 warga Kuryokalangan yang terpapar Covid-19. Diduga adanya hajatan seorang warga yang pulang dari rantau dan diketahui positif Corona yang menjadi penyebabnya. Dari pendeteksian lebih lanjut, warga yang mendatangi acara dan kontak erat lantas dinyatakan tertular virus.
Pemkab Pati bersama Pemdes Kuryokalangan lantas gerak cepat dengan melakukan isolasi. Hingga kini dilaporkan, tidak ada kasus kematian pada klaster Kuryokalangan.
Dari peristiwa itu, Edy mewanti-wanti agar warga Pati di rantau, tak mudik terlebih dahulu. Hal itu untuk mengantisipasi adanya rantai penularan dari luar daerah.
“Saya juga berpesan, kalau ada yang terpapar orangnya jangan dikucilkan. Kalau bisa dilakukan isolasi dengan baik pasti sembuh,” paparnya.
Sekretaris Desa Kuryokalangan Hayyin Nu’man mengaku bersyukur akan kondisi ini. Ia berharap tidak ada lagi kasus penularan Covid-19 di wilayahnya.
Sebagai antisipasi, Pemerintah Desa Kuryokalangan memberlakukan screening ketat jika ada warganya yang mudik. Berdasarkan pengalaman tahun 2020, hanya ada lima keluarga yang pulang dari rantau ke Kuryokalangan.
“Kalau ada yang datang kita imbau untuk membawa hasil swab. Jika tidak membawa kita arahkan ke puskesmas untuk melakukan swab gratis. Kalau positif nanti kan sudah tanggung jawab satgas,” paparnya.
Penanganan klaster Kuryokalangan, diapresiasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo. Hal itu karena tidak ada kematian pada kasus ini.
“Ini pembelajaran bagi kita. Di sini (Kuryokalangan) ditangani dengan baik, sehingga klaster ini tidak berkembang dan tidak ada kematian satu pun,” ungkapnya, saat melakukan kunjungan kerja di desa tersebut.
Pada kesempatan berbeda, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta masyarakat mengindahkan larangan mudik untuk kebaikan bersama. Ia tak ingin kejadian di Pati kembali terulang.
“Yang repot adalah yang mereka nekat nerobos. Jangan sampai kejadian di Pati terulang, dan kemudian menularkan kepada yang lain,” tegas Ganjar usai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2021, Rabu (5/5/2021).
Sebagai antisipasi, Ganjar juga menyiagakan petugss hingga ketingkat RT-RW. Harapannya, masyarakat ikut bekerja sama mencatat siapa yang keluar masuk daerahnya.