Serapan Pupuk Subsidi di Banjarnegara Rendah
Banjarnegara

Serapan Pupuk di Banjarnegara Rendah, Dinas Maksimalkan Program Tebus Bersama

Bagikan:
Petugas pertanian, BRI dan KPL langsung pelayanan tebus bersama mendatangi kelompok tani diwilayah rendah serapan belum lama ini. (dok Dinas Pertanian Banjarnegara)

SERAYUNEWS- 7 Kecamatan di Banjarnegara, menjadi kecamatan terendah dalam serapan pupuk subsidi periode Januari-Juni 2023. Hal tersebut di katakan Yanti, pengawas mutu hasil pertanian pada Dinas Pertanian, Perikanan dan ketahanan Pangan Banjarnegara, Senin (18/9/2023).

“Barometernya adalah angka serapan pupuk di bawah angka serapan tingkat kabupaten,” katanya.

Untuk kabupaten, angka serapan pupuk adalah pupuk urea sebesar 42 persen dan NPK sebesar 38 persen. 7 kecamatan tersebut meliputi Pagentan, Punggelan, Pandanarum, Sigaluh, Karangkobar, Wanayasa dan kalibening.

Baca juga: Lisamatong, Jadi Aksi Nyata Siswa Skansa Banjarnegara Peduli Kebersihan Kota

“Di kecamatan tersebut, serapan NPK dan urea di bawah standar kabupaten, Urea kabupaten 42 persen dan NPK kabupaten 38 persen,” katanya.

Menurut Yanti, ada beberapa alasan serapan pupuk pada petani masih rendah, di antaranya masih banyak kartu tani yang belum di aktifkan oleh petani. Kemudian mundurnya musim tanam akibat musim kemarau, bahkan ada petani yang tidak melakukan kegiatan tanam.

“Solusinya, kami memaksimalkan program tebus bersama dengan membawa langsung BRI. Karena kartu tani berfungsi seperti atm serta kios pupuk lengkap (KPL), sehingga petani bisa langsung aktifasi dan terlayani penebusan pupuknya,” katanya.

Terkait mutu pupuk, kata dia, pupuk subsidi di produksi oleh Pupuk Indonesia dan sudah melalui uji mutu. Sehingga sudah tepat dan cocok, untuk pertanian di Indonesia.

Kordinator penyuluh pertanian Kecamatan Kalibening, Heri Misanto mengatakan, di Kalibening memang masuk dalam kategori rendah serapan pupuknya.

“Kami sudah melakukan komunikasi dengan kelompok tani dan pihak desa, agar dapat memotivasi petani menebus pupuk. Sehingga tidak berimbas pada jatah pupuk di tahun berikutnya,” katanya.

Editor: Dedy Afrengki

Terkini