SERAYUNEWS-Perayaan Hari Buruh atau yang dikenal dengan May Day selalu menjadi momen penting bagi kaum buruh di seluruh dunia. Selain merayakan hari kerja mereka, May Day juga menjadi ajang untuk menggaungkan berbagai isu perjuangan perburuhan pada umumnya.
Tahun 2025 ini, serikat buruh di Kabupaten Cilacap tidak ingin ketinggalan dalam menyuarakan aspirasi mereka. Melalui Federasi Serikat Pekerja (SP)/Serikat Buruh (SB), mereka siap mengerahkan ribuan anggotanya untuk berpartisipasi dalam perayaan May Day yang akan digelar pada 1 Mei mendatang.
Menurut Dwiantoro Widagdo, Ketua Aliansi SP / SB Cilacap, para buruh di Cilacap sudah melakukan koordinasi lintas federasi untuk memastikan partisipasi maksimal dalam aksi kali ini. “Untuk tahun ini, kami siap menurunkan sekitar seribu anggota untuk melakukan aksi pada 1 Mei mendatang,” ungkap Dwiantoro, Selasa (15/4/2025).
Menurutnya, aksi ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebagai wadah untuk menyuarakan berbagai isu yang dihadapi oleh kaum buruh.
Ketua Panitia Hari Buruh Cilacap, Purwadi menambahkan, bahwa perayaan May Day 2025 akan diwarnai dengan berbagai kegiatan menarik yang melibatkan kolaborasi antara Serikat Buruh dan Pemerintah Kabupaten Cilacap. Beberapa kegiatan yang direncanakan antara lain konvoi buruh keliling kota, orasi, donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, dan senam bersama.
“Kami ingin menggabungkan unsur perjuangan dan kebersamaan, sehingga kegiatan ini tidak hanya sebatas aksi, tetapi juga memiliki dampak positif bagi masyarakat,” jelas Purwadi.
Tahun ini, tema yang diangkat dalam perayaan May Day berfokus pada isu-isu ketenagakerjaan yang masih menjadi masalah besar bagi para buruh. Salah satu isu utama yang akan disuarakan adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang kerap terjadi, serta penetapan upah minimum sektoral yang belum sepenuhnya adil.
Selain itu, mereka juga akan menyoroti masalah pembayaran upah di bawah Upah Minimum Kabupaten (UMK), pengesahan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT), penghapusan sistem outsourcing, dan isu besar lainnya seperti “Indonesia Gelap” yang merujuk pada kekurangan pencahayaan di sektor ketenagakerjaan.
Teguh Purwanto, salah satu anggota Dewan Pengupahan Unsur Buruh, menegaskan bahwa tema-tema tersebut penting untuk diperjuangkan, karena menyangkut hak dasar para buruh. “Kami akan menggaungkan isu-isu ini dengan penuh semangat, karena perjuangan ini tidak hanya untuk kepentingan buruh, tetapi juga untuk kesejahteraan seluruh masyarakat,” katanya.
Saat ini, serikat buruh di Cilacap tengah berkonsolidasi dan berkoordinasi dengan berbagai unit kerja untuk memaksimalkan pengerahan anggota. Mereka juga berusaha mensosialisasikan berbagai poin penting yang akan dibawa dalam perayaan Hari Buruh.
“Kami juga mengajak masyarakat, khususnya para penerima upah dan gaji, untuk turut serta merayakan Hari Buruh di Cilacap tahun ini,” tambah Dwiantoro.
May Day kali ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga sebagai momentum penting untuk memperjuangkan hak-hak buruh dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu ketenagakerjaan yang masih relevan hingga saat ini.
Dengan aksi yang terorganisir dan melibatkan berbagai pihak, diharapkan May Day 2025 di Cilacap dapat membawa perubahan positif bagi para buruh dan masyarakat luas.