
Masyarakat eks Karesidenan Banyumas, tentu sudah akrab dengan makanan Serundeng. Makanan berbahan utama parutan kelapa yang digoreng. Siapa yang menyangka kalau makanan tradisional ini, penjualannya sampai tembus pasar mancanegara.
Purbalingga, serayunews.com
Masyarakat Banyumas raya sudah sangat akrab dengan rasa Serundeng. Biasanya serundeng berpadu dengan lauk, seperti ayam, ikan, dan sebagainya. Meskipun tetap nikmat jika hanya dengan nasi putih hangat.
Ternyata, serundeng produksi pelaku UMKM Purbalingga, pasarnya bisa menembus mancanegara. Seperti serundeng Serundeng Cap Koki. Produk ini sudah rutin mengekspor ke negara Singapura dan Amerika.
Owner Serundeng Cap Koki, Widiatmoko menyampaikan, dia mengolah serundeng secara khusus. Produknya ini bisa menembus pasar internasional, tentunya sudah memenuhi standar keamanan pangan dan higienitasnya terjamin.
Baca juga: Keren, Makaroni Keju dari Purbalingga Jadi Souvenir Tamu Negara di KTT G 20
“Serundeng kami berpadu dengan kacang tanah. Harga per kemasan 100 gram Rp22 ribu,” katanya, Sabtu (18/02/2023).
Selain produk serundeng, dia juga memproduksi abon sapi. Kalau produk satu ini sudah biasa menerima pesanan dari Negara Qatar. Permintaan khusus, maka pengolahannya juga khusus. Abon tersebut digoreng dengan minyak zaitun.
“Karena lidah mereka kurang suka gurih dan pedas, sehingga kami buatkan produk khusus,” ujarnya.
Kapasitas produksi setiap harinya kisaran 30-40 kilogram. Dia mempekerjakan sekitar 15 karyawan. Jumlah pekerja bisa bertambah, ketika ada tambahan pesanan. Biasanya hal itu terjadi pada masa menjelang lebaran Idulfitri.
“Selain melalui reseller sebagai strategi pemasaran utama, kami juga menjualnya di e-commerce, media sosial dan website. Kemudian juga mengikuti berbagai lomba olahan makan oleh berbagai instansi. Hal ini untuk peningkatan brand abon koki di pangsa pasar,” kata Momo.
Pencapaian saat ini pun bukan hal yang instan dia dapat. Usahanya itu telah melalui riset yang mendalam, terkait pangsa pasar, kualitas produk, strategi pemasaran dan meningkatkan kompetensi SDM, baik di produksi maupun di pemasarannya.
“Semoga UMKM Purbalingga terus berkembang dan berjalan, seperti filosofi hidup urip sing urup, yakni hidup untuk menghidupkan banyak orang,” kata dia.