Setelah lebih dari setahun euforia di Maracana itu berlalu, Netflix membuat film dokumenter. Dirilis 3 November 2022, terpotret beberapa momen saat Argentina juara Copa America 2021 dengan membekuk tuan rumah Brasil 1-0.
Satu momen yang ditayangkan dalam film dokumenter Netflix itu adalah ketika sang bintang dan kapten Argentina, Lionel Messi membakar timnya jelang laga final. Adegan yang menjelaskan bahwa tuduhan La Pulga sebagai si pendiam, jadi berantakan.
Messi dengan suaranya yang mirip anak kecil itu mampu menyentuh sisi humanis dari skuad Argentina.
“Selama 45 hari kita terkunci di hotel, tanpa bisa melihat keluarga kita,” kata Messi menjelaskan bahwa Copa America 2021 berlangsung di masa pandemi. Sehingga, semua pemain harus steril dari orang luar.
Messi berucap terima kasih atas pengorbanan skuad dalam 45 hari jelang dan semasa Copa America. Sang kapten menusuk hati skuad Argentina bahwa pengorbanan mereka sudah sangat luar biasa.
Messi bahkan memberi contoh bagaimana Dibu (panggilan kiper Argentina Emiliano Martinez) harus rela tak melihat anak perempuannya selama 45 hari demi Timnas Argentina.
La Pulga juga kembali menegaskan bagaimana Chino (panggilan bek Lucas Martinez Quarta) tak bertemu anak lelakinya demi Timnas Argentina.
Messi kemudian berlanjut menjelaskan bahwa perjuangan 45 hari itu berpuncak di Stadion Maracana, stadion legendaris di Brasil.
“Sejengkal lagi kita menuju tujuan kita (juara Copa America 2021). Kini semua tergantung kita,” kata Messi.
Di akhir ungkapannya, Messi meyakinkan bahwa berpindahnya tempat Copa America 2021 dari Argentina ke Brasil bukan sebuah kebetulan. Dengan yakin, Messi mengatakan, Tuhan menakdirkan Argentina juara di rumah Brasil, sebuah capaian yang sangat luar biasa. Sebab, sudah jamak diketahui, Argentina dan Brasil memiliki rivalitas sengit di sepak bola.
Messi memberi keyakinan pada koleganya bahwa Argentina akan juara. Sorak sorai kemudian membahana di ruang ganti usai sang kapten membakar semangat.
Kemudian, seperti kita ketahui, Argentina juara Copa America setelah gol tunggal Angel Di Maria menggetarkan jala Brasil. Argentina juara. Itu adalah trofi pertama Messi bersama timnas senior setelah sekian lama kegagalan demi kegagalan mengakrabi Messi dengan albiceleste.
Messi mengangkat trofi perdana bersama timnas senior di usia jelang 34 tahun. Usia yang cukup senja untuk ukuran pesepak bola.
Momen di ruang ganti itu menegaskan bahwa Messi bukanlah pendiam. Potret Messi di Copa America 2021 itu berubah drastis dibanding ketika sang bintang masih dibesut sang legenda Maradona di tahun 2009-2010.
Kala itu, Maradona yang masih hidup mengkritik Messi habis-habisan. “Bagaimana Anda bisa menyerahkan tim pada orang yang ketika akan bertanding bolak-balik ke toilet,” begitu kira-kira ucapan Maradona beberapa tahun lalu.
Tapi Messi sudah berubah. Dia mampu membakar semangat koleganya. Dia tidak berbicara taktik atau teknis sepak bola. Messi menyentuh sisi humanis, takdir, dan keyakinan dari koleganya.
Film itu diluncurkan 3 November 2022, atau 17 hari sebelum Piala Dunia 2022 digelar. Piala Dunia yang mungkin bakal jadi yang terakhir bagi Messi. Apakah sang bintang akan mengangkat trofi itu pada Desember nanti? Kita tunggu saja.