SERAYUNEWS- Direktorat Cegah Tangkal Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Perkumpulan Pelaku Jamu Alami Indonesia (PPJAI) dan PT Ethos Kreatif Indonesia, mengelar pelatihan digital marketing untuk pelaku UMKM dari Kabupaten Banyuwangi.
Direktur Human Capital & Support Service PT Ethos Kreatif indonesia, Achmad Subarkah, membuka kegiatan itu dengan penyematan tanda peserta di D’Pillar Resto Cilacap, Selasa (6/8/2024). Sejumlah pelaku UMKM, termasuk pelaku usaha produk herbal menjadi peserta pelatihan tersebut.
Pengawas Farmasi dan Obat Direktorat Cegah Tangkal, Kustantri Wahyuni menyampaikan, untuk pengembangan UMKM perlu koalisi pemerintah, swasta dan asosiasi.
“Asosiasi untuk sama-sama mengembangkan UMKM, karena fenomenanya banyak jamu ilegal yang bercampur bahan kimia berbahaya. Kami ingin menumbuhkan UMKM yang produknya nanti berkualitas, kita support pelatihan ini,” ujarnya.
“Harapannya yang ilegal bisa mati dengan sendirinya. Ke depan, selain untuk meningkatkan daya saing UMKM meningkat juga produknya jamu yang aman dan benar baik,” sambungnya.
Pengurus PPJAI, Heri Susanto menyampaikan, bahwa PT Ethos Krearif Indonesia merupakan bagian dari PPJAI yang telah mampu mengembangkan penetrasi market secara nasional. Hal itu yang akan bagikan kepada asosasi dari Banyuwangi.
“PPJAI ingin merubah imej Cilacap sebagai pusat jamu obat alam, kami ingin mendorong bersama. Cilacap tidak bisa sendirian, harus mengembangkan pusat-pusat jamu lainnya. Pertama herbal bahan alami asli non BKO dan legal,” ujarnya.
Achmad Subarkah menyampaikan, para peserta UMKM Banyuwangi ini akan berlatih digital marketing selama satu bulan.
“Belajar mengenai konten kreator, sosial media, dan semua pembelajaran di bidang digital marketing. Dari sisi manfaatnya, bisa bejualan sendiri dan berbagi ilmu dengan UMKM lain di sana. Targetnya teman-teman pulang ke Banyuwangi bisa punya omzet Rp100 juta per bulan. Ini bagian Ethos peduli terhadap UMKM,” ujarnya.
Ahli Muda penggerak Swadaya Masyarakat, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, menyampaikan apresiasinya karena mengikuti pelatihan.
“Ini perwakilan, harapannya ilmu ini bisa kami tularkan kepada kelompok dan asosiasi yang ada di Banyuwangi. Temen Ethos juga bisa monev dan kontrol,” ujarnya.