Banjarnegara, serayunews.com
April Kurnianto mengatakan, hingga saat ini BKSDA yang melakukan penelitian dan menganalisa, belum bisa memastikan jejak yang ditemukan di areal persawahan Desa Sawangan, Kecamatan Punggelan adalah jenis hewan apa. Sebelumnya, warga meyakini kawanan binatang buas itu merupakan harimau induk bersama tiga anaknya.
“Hasilnya belum jelas itu hewan apa, tetapi kami mengimbau masyarakat untuk tetap melakukan aktivitas seperi biasa. Hanya saja tingkat kewaspadaan harus ditingkatkan, khususnya saat berada di sekitar hutan,” katanya.
Menurutnya, masalah tesebut masih dalam penelitian dan pemantauan dari BKSDA. Kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan, agar saat kemunculan hewan tersebut tidak sampai memakan korban jiwa.
Seperti diketahui, sebelumnya warga di wilayah tersebut digegerkan dengan kemunculan hewan yang diduga harimau induk bersama tiga anaknya, berkeliaran di areal persawahan warga. Setelah itu, BKSDA Jateng menerjunkan tim untuk mengecek kebenaran kabar tersebut.
Hasil penelusuran tim BKSDA Jateng, diumumkan melalui akun resminya @bksda_jateng. Dalam keterangan resminya, lembaga pemerintah di bawah Kementerian Perhutanan yang bertugas menangani satwa-satwa dilindungi ini menyampaikan, bahwa dari hasil pemeriksaan kondisi lapangan, penelitian jejak/tapak, pengambilan keterangan terhadap saksi-saksi mata, studi literatur/referensi dan pendapat dari ahli karnivora, mengerucut pada kesimpulan bahwa satwa yang dilihat oleh para saksi bukanlah Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) yang telah dinyatakan punah sejak tahun 1980-an.