Pertandingan lanjutan Liga 3 Asprov Jateng antara PSIW Wonosobo vs Persibas Banyumas yang sedianya dilangsungkan pada, Minggu (2/10/2022) di Stadion Soemitro Kolopaking Banjarnegara, terpaksa ditunda hingga sepekan ke depan. Penundaan ini sesuai dengan Surat Asprov PSSI Jateng No : 436/PSSI-JTG/X/2022 tertanggal 2 Oktober 2022 tentang penundaan kompetisi Liga 3 Jateng.
Banjarnegara, serayunews.com
Dengan turunnya surat tersebut, Pertandingan Liga 3 Asprov PSSI Jateng antara PSIW vs Persibas Banyumas akhirnya ditunda. Kondisi ini, membuat banyak pihak sangat menyayangkan. Namun penundaan ini, mendapatkan tanggapan positif dari kedua tim yang akan bertanding.
Ketua Panpel PSIW vs Persibas Banyumas, Sunyono mengatakan, sebagai panpel, tentu saja penundaan ini menjadi musibah Sebab, segala sesuatu sudah dipersiapkan, termasuk sarana dan prasarana hingga kondisi lapangan.
Namun, dirinya tidak bisa berbuat banyak karena penundaan itu dilakukan oleh PSSI atas pertimbangan tragedi yang terjadi di Kanjuruan Malang.
“Tentu saja ini musibah bagi kami, karena kami sudah mempersiapkan laga ini dengan baik. Tetapi kami tetap bisa memahami hal ini, dan penundaan ini dilakukan hanya beberapa menit jelang kick off,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, adanya penundaan ini harus dijadikan refleksi bersama. Sebagai aparat keamanan, Polres Banjarnegara akan tetap menunggu arahan dari pimpinan teratas terkait dengan masalah SOP pengamanan sepak bola.
“Penundaan ini menurut saya sangat bagus untuk evaluasi, kami juga masih menunggu arahan lanjutan dari pimpinan. Sebab SOP sepak bola ini harus seperti apa ke depannya, karena meski SOP sudah dijlaankan dengan baik, tetapi masih terjadi kerusuhan seperti yang terjadi di Malang,” ujarnya.
Dengan begitu, dia juga mengharapkan adanya tindak lanjut dan arahan serta juklak terbaru dari pimpinan terkait pengamanan sepak bola.
“Ini kan tidak dihentikan, tetapi ditunda. Dan prinsipnya kami dari keamanan sudah siap,” ujarnya.
Terkait dengan suporter yang sudah hadir di Stadion, Kapolres Banjarnegara memberikan pemahaman dan arahan bahwa pertandingan ini hanya ditunda hingga sepekan ke depan. Hal ini sesuai dengan surat dari Asprov PSSI Jateng.
“Untuk suporter yang sudah datang tetap kami kawal untuk tertib dan kembali ke daerah masing-masing. Pada prinsipnya, kami tetap melakukan pengamanan secara humanis dan ini menjadi pembelajaran untuk kita semua,” ujarnya.
Manager PSIW Wonosobo, Sukamto AS menilai, bahwa penundaan ini merupakan satu keptusan yang sudah dipikirkan secara matang oleh PSSI. Dengan begitu, pihaknya tetap menerima keputusan tersebut meski sebenarnya PSIW sudah mempersiapkan tim untuk meraih poin penuh dalma laga ini.
“Kami memahami penundaan ini, dan ini menjadi bahan evaluasi bersama. Bagaimana membangun sepak bola secara utuh, tidak hanya manajamen maupun pemain, tetapi juga suporter dan pendukung lainnya. Sebab, ini merupakan satu kesatuan dalam sepak bola,” katanya.
Pelatih Persibas Banyumas, Ispriyanto mengatakan, adanya penundaan ini merupakan di luar kehendak semua pihak. Dan tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang ini, memang kejadian yang sangat luar biasa. Secara pribadi, dirinya sangat setuju dengan penundaan ini sebagai bentuk empati terhadap kejadian di Malang.
sebab, apapun bentuknya, suporter merupakan bagian dari sepak bola, dan ini membuat semua pihak harus instropeksi, baik manajemen, pelatih, pemain, hingga suporter.
“Suporter ini juga bagian dari sepak bola, untuk itu kita harus membangun karakter dan nilai-nilai dalam sepak bola. Sebenarnya, saat ini sepak bola Indonesia sudah ada perbaikan-perbaikan ke arah yang lebih baik. Tetapi kejadian di Malang merupakan sebuah kejadian luar biasa, tentunya ini menjadi evaluasi semua pihak agar bisa membangun industri sepak bola yang lebih baik dan sehat,” katanya.