Soal Permintaan Relokasi, Pemkab Banjarnegara Masih Pantau Perkembangan Tanah Gerak di Gumingsir

Senin, 28 November 2022 pukul 13.15

Pergerakan tanah di Desa Sidengok, Kecamatan Pejawaran pada, Sabtu (15/10/2022) menyebabkan jalan di wilayah tersebut terputus. Tak hanya itu, tanah gerak juga mengancam rumah warga yang ada di wilayah tersebut. (Dok relawan PMI Banjarnegara)

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, masih melakukan pemantauan dan perkembangan tanah gerak yang ada di sejumlah wilayah. Pemantauan juga terkait dengan permintaan relokasi dari warga Desa Gumingsir, Kecamatan Pagentan yang rumahnya rusak akibat pergerakan tanah awal November 2022 lalu.

Masalah relokasi, memang masih menjadi perhatian pemerintah setelah adanya sejumlah bencana tanah gerak di Banjarnegara. Tidak hanya Desa Gumingsir, tetapi juga warga Desa Bantar dan Suwidak Kecamatan Wanayasa.

Sekretaris Daerah Banjarnegara, Indarto mengatakan, perkembangan tanah gerak yang menyebabkan sejumlah akses jalan dan rumah warga rusak, masih menjadi perhatian pemerintah. Namun untuk melakukan relokasi, butuh kajian dan pembahasan bersama pihak terkait.

“Kita masih pantau terus, tidak hanya di Pagentan, tetapi juga di Wanayasa, dan Punggelan. Satu sisi, kita memahami keinginan masyarakat, di sisi lain kita juga harus melihat dan memetakan kondisi di lapangan sebelum menentukan langkah terkait penanganan bencana tanah gerak ini,” ujarnya.

Pencari Ikan Hanyut di Sungai Serayu, Pencarian Berlanjut Hari Ini

sekitar 11 jam yang lalu

Menurutnya, upaya penanganan dan tindak lanjut dari bencana tanah gerak ini harus melibatkan banyak elemen. Ada dari kajian geologi, BPBD, serta pihak lainnya, sehingga langkah pemerintah sesuai dengan harapan.

“Ini memang butuh kajian matang, jangan sampai terjadi salah langkah dalam mengambil keputusan. Seperti setelah mengambil langkah dan melakukan relokasi, ternyata tempat yang buat relokasi terjadi bencana lagi. Ini yang juga harus kami pertimbangkan secara matang,” ujarnya.