SERAYUNEWS- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menyampaikan sejumlah strategi untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di tahun 2025.
Strategi tersebut telah tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran (TA) 2025.
Di antaranya melalui pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) perdesaan, stimulan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH). Selain itu program listrik murah, pemberian kontribusi jaminan pembiayaan kesehatan, bantuan hewan ternak, dan alat pertanian.
“Ada juga bantuan stimulan modal usaha dan pelatihan kerja, untuk peningkatan sumber manusia (SDM),” kata Nana dalam rapat paripurna di Gedung Berlian DPRD Jawa Tengah, Senin (26/8/2024).
Dalam Nota Keuangan RAPBD TA 2025, pembangunan SPAM melalui alokasi anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya, serta Sumber Daya Air dan Penataan Ruang.
Programnya dalam bentuk pengembangan SPAM regional, pembangunan prasarana sarana SPAM perdesaan, dan fasilitasi pendampingan pengelolaan SPAM di kabupaten/kota.
Tak hanya itu, strategi dalam menurunkan angka kemiskinan juga dengan stimulan perbaikan RTLH. Pada anggaran Dinas Pemukiman Rakyat dan Kawasan Permukiman, memiliki alokasi sebesar Rp52,53 miliar.
“Program ini mengedepankan kolaborasi dan sinergi melalui berbagai sumber pembiayaan dengan melibatkan stakeholder terkait. Misalnya CSR perusahaan dan bantuan Baznas,” katanya.
Sementara untuk menekan angka pengangguran, Pemprov Jateng akan fokus pada program vokasi, pamagangan, dan job fair secara offline. Kemudian penyediaan mobil training unit, harmonisasi hubungan industrial, dan pengawasan ketenagakerjaan.
Sebelumnya, pendapatan daerah di RAPBD TA 2025 diproyeksikan sebesar Rp23,54 triliun. Anggaran sebesar Rp8,81 triliun untuk sektor pendidikan dan kebudayaan pada 2025. Alokasi tersebut, tertinggi di bandingkan sektor lainnya.